Hari ini hari Sabtu, dan hari Senin besok kelas Reza akan menjadi petugas upacara.
FYI, di sekolah mereka ini setiap upacara bendera setiap kelas akan bergilir menjadi petugas upacara.
Jadi, hari ini mereka akan diajari menjadi paskibra kecil-kecilan. Ditemani oleh ketua ekskul paskibraka bersama dengan anggota ekskul paskibraka utama lainnya.
Setelah pelajaran sekolah selesai, Reza bersama teman sekelasnya pergi ke lapangan upacara sekolah untuk berkumpul.
"Ayo, ayo, kita udah mau latihan. Baris semuanya, baris" perintah Zidan, ketua ekskul paskibraka.
"Kamu, namanya siapa?" Tanya Zidan pada Reza.
"Reza kak" jawab Reza sambil tersenyum. Zidan ikutan senyum.
"Kamu jadi pengibar bendera ya"
Reza terkejut.
"Saya?" Reza menunjuk dirinya sendiri.
"Iya, kamu. Nanti kakak ajarin" jawab Zidan.
"Okey"
Mereka pun dibagi menjadi beberapa bagian.
Yang suaranya danton, badannya tinggi, namanya Gilang, jadi pemimpin upacara.
Yang badannya tegak, mukanya ganteng dan cantik, namanya Reza, Dika dan Aya, jadi pasukan pengibar bendera.
Yang suaranya gede, orangnya pede, namanya Naya, Vian, Raka, Natha, Zean, dan Ara, jadi pemimpin barisan.
Yang tangannya lentik, namanya Zia, jadi dirigen.
Yang suaranya anggun, namanya Yaya, Putri dan Febi, masing-masing jadi pembawa acara, pembaca Pembukaan UUD 1945 dan pembaca Janji Siswa.
Yang mukanya alim, namanya Rian, jadi pembaca doa.
Sisanya jadi paduan suara.
Setelah pembagian tugas, mereka pun dilatih sesuai peran masing-masing.
Karena pengibar bendera adalah peran yang lumayan penting, jadi mereka dilatih oleh Zidan, Gea, sang wakil ketua ekskul serta Bara, Ghina dan Yura, pasukan pengibar bendera yang pernah mengibarkan bendera gubernur tahun kemarin.
Eak, bosen ya? Gue cuman nampilin nama?
Noh.
Reza mudah dilatih, karena walaupun tidak terlalu tinggi, badannya itu bagus+tegap.
"Bagus, kamu gampang dilatih. Kamu boleh istirahat duluan" ucap Ghina. Bara dan Yura mengangguk setuju.
Reza tersenyum senang.
"Makasi kak"
Reza langsung ngacir ke luar sekolah untuk membeli minuman karena kantin sekolah sudah tutup.
Setelah membeli dua botol minuman (satunya buat Dika), Reza duduk di bangku di bawah pohon yang rindang.
Tiba-tiba Andra menghampirinya dan ikut duduk di samping Reza.
"Kok ga ikut latihan?" Tanya Andra basa-basi.
Padahal dia dari tadi ngeliat Reza latihan.
"Bukan urusan lo" jawab Reza dingin.
"Dingin amat"
"Iya, biar ga kepanasan"
"Jokes nya lucu, kayak yang punya"
"Ga peduli"
"Gue ga nyuruh lo peduli"
"Yaudah"
Andra diem.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOSNYA REZA [BL]
Fiksi RemajaKetos dan orang cempreng. Malah dijadiin babu. Dijadiin babu? Buat apa? Ya buat digodain lah. ----- "Kalo ngelanggar, lo jadi babu gue lagi" "Enak aja, gue laporin lo sama wali kelas gue" "Nge lapor apa?" "Lo galak, suka ngatur orang, dan orangnya c...