KETOSNYA REZA [BL]

23: PANGERAN

"Buku gue mana anjing!?" Reza mengeluh sambil mencari-cari keberadaan buku fisika nya yang hilang entah kemana.

"Cepetan, udah mau jam 7 loh" ucap Donna, keknya mau manas-manasin.

"Iya, iya bentar gue tanyain temen gue dulu"

Reza pun nge-chat Dika.

--------------------

Reza-
KAAA :

-Dika
: Ya?

Reza-
LO DIMANA??? :

BUKU BIO GUE ILANGGG :

-Dika
: Lah
: Kan minggu lalu dikumpulin
: ???

Reza-
WTF, SAMA BU RIKA? :
Anjing gue lupa :

-Dika
: Sini cepat
: Bentar lagi apel

Reza-
👍👍 :

--------------------

"Don, gue pergi yaa" Reza langsung ngacir ke luar ngelewatin Donna yang lagi sarapan di meja makan.

"Loh, bukunya?"

"Di sekolah, kek anj emang"

Reza langsung menaiki motornya, menyalakan mestinya, dan langsung melaju keluar rumah.

Donna cuman bisa geleng-geleng kepala melihat adiknya.

***

"Terlambat lagi. Kenapa lambat?" Tanya Andra.

"Ck, cepet udah hukum gue, panas tau" Reza berkipas dengan tangannya.

Andra tersenyum penuh makna.

"Senyum lo gausah kek gitu anjing"

"Sini gue hukum"

"Iya, cepet"

Andra membuka kancing bajunya.

"EH MO NGAPAIN?!"

"Nih"

Sebuah bando kucing. Andra menyembunyikannya di dalam baju seragamnya agar tidak terlihat oleh orang lain.

"Hah? Lo nyuruh gue pake ini?"

"Iya"

"Gamau!"

"Ini hukuman lo. Pakai, jangan dilepas sampe pulang sekolah"

"Gue bilang gamau!"

"Pake"

"Ngga!"

"Cepet"

"Engga!"

"Kalo ngga lo jadi babu gue lagi seminggu"

"Yaudah! Mending gue jadi babu lo daripada pake gituan di kelas"

Reza langsung pergi.

"Gue belum selesai"

Reza mengacungkan jari tengahnya ke arah Andra sambil jalan mundur, lalu berbalik.

Andra tersenyum kecil.

"Gue bilang juga apa, lo bakal jadi babu gue selamanya"

***