28: SALTING

187 20 3
                                    

Bintang masih terdiam. Nara sudah hilang harapan karena tau Bintang suka sama Reza.

Tapi tiba-tiba, Andra datang.

"Wih, terang bulan" Andra langsung mengambil sepotong terang bulan di depan Nara dan Bintang yang masih diam.

"Kalian kenapa?" Tanya Andra sambil makan.

Nara menatap Bintang sejenak, lalu menatap Andra.

"Gue...mau balik, dipanggil mama gue" ucap Nara lalu beranjak dari tempat duduknya.

"Lah, gue baru nyampe" ujar Andra.

"Udah dipanggil tadi" jawab Nara lalu keluar dari rumah Andra.

Setelah Nara pergi, Andra menatap Bintang bertanya. Bintang balik menatap Andra, tapi tak lama langsung pergi ke kamar, ninggalin Andra sendiri.

"Loh, terang bulan nya masih banyak, loh" ujar Andra.

"Makan aja, bang. Gue dah kenyang" jawab Bintang dari dalam kamar.

Andra terdiam sejenak, lalu mengangkat bahu tidak peduli.

"Yaudah, gue laper" Andra lalu lanjut makan.

***

Keesokan paginya.

"Jangan ngelamun" ucap Andra sambil mengusap wajah Bintang.

Bintang menatap Andra, wajahnya penuh tekanan dan kebingungan.

"Bang, cinta bertepuk sebelah tangan itu sakit ga?" Tanya Bintang tiba-tiba.

Andra terdiam sejenak.

"...Ya...iya lah, bagi korbannya" jawab Andra.

"Kalo...korbannya bukan gue, gue harus pilih yang mana? Si korban atau orang yang gue suka?" Tanya Bintang lagi.

Andra terdiam lagi.

"Nara nembak lo, ya?" Tanya Andra balik. Bintang lalu mengangguk pelan.

Andra manggut-manggut.

"Tadi malem?"

Bintang mengangguk lagi.

"Pantes dia langsung kabur tadi malem"

"...Terus gue ga jawab, bang. Gue bingung"

Andra tersenyum, dia memiliki ide cemerlang.

"Masih inget simbiosis mutualisme, ga?"

"Inget, hubungan antara dua individu atau populasi yang saling menguntungkan" jawab Bintang, dia hapal di luar kepala itu mah.

"Kita simbiosis mutualisme aja. Lo kan suka Reza, gue juga. Jadi lo sama Nara aja, biar Nara seneng. Jadi gue juga tenang deketin Reza" jelas Andra.

Bintang berpikir sejenak.

"Tapi bang, gue kan ga suka sama bang Nara" ucap Bintang.

"Yakin ga suka?"

Bintang kembali berpikir. Andra tersenyum.

"Lo mau tau sejak kapan Nara suka sama lo?"

"Sejak kapan emang?"

"Sejak 2 tahun yang lalu, waktu lo masih kelas 9"

"Hah? Beneran?"

Andra mengangguk.

"Yakin lo mau patahin itu?"

Bintang berpikir lagi.

"...Yaudah deh" jawab Bintang akhirnya.

"Apa?"

"Gue mau coba sama bang Nara"

Andra tersenyum.

"Nanti gue coba, bang" ucap Bintang lagi sebelum masuk ke kelasnya.

Andra kembali tersenyum.

"Mission completed"

***

"Bang?" Panggil Bintang menepuk pundak Nara yang sedang makan, Nara pun menoleh.

"Ya?" Jawab Nara.

"Gue makan sini ya?"

"Oh, iya, gapapa" Jawab Nara sambil makan.

Bintang pun duduk di samping Nara yang lagi makan.

"Bang" panggil Nara sambil makan sosis.

"Ya?"

"...Gue mau kok"

"Apa?"

"Mau jadi pacarnya bang Nara"

Nara terdiam. Dia melihat sekelilingnya, lalu kembali melihat Bintang. Terlihat jelas senyum manisnya.

"Beneran?" Tanya Nara.

Bintang mengangguk. Nara mengusap wajahnya, berusaha berhenti tersenyum sambil mengalihkan pandangannya dari Bintang.

Bintang terkekeh.

"Bang Nara salting ya?"

Nara ikutan terkekeh.

"Engga, seneng doang" jawab Nara, masih mengalihkan pandangannya.

"Sama aja, bang" ejek Bintang sambil tertawa kecil.

Setelah salting beberapa saat, akhirnya Nara kembali berbicara.

"Tapi, kan, lo suka sama Reza" ucap Nara.

"Gue suka sama Reza, belum tentu dia suka sama gue, bang"

"Jadi lo mau sama gue karena lo udah tau gue suka sama lo?"

Bintang mengangguk.

"Tapi lo juga belum tentu suka sama gue"

"Suka. Bang Nara kan baik"

Nara terkekeh.

"Sebaik apa?"

"Kalo kita mau makan terang bulan, selalu bang Nara yang bayarin. Padahal bang Nara tau gue juga punya uang"

"Itu doang mah, sesekali aja. Kan ga setiap hari kita makan terang bulan"

"Tapi bang Nara nerima gue, padahal bang Nara tau kalo gue suka sama Reza"

"Siapa bilang gue nerima? Tadi gue belum jawab kok"

"Dih? Bang Nara salting kok tadi"

"Salting belum tentu nerima"

"Yakin ga nerima?"

Nara kembali tersenyum salting. Bintang tertawa kocak.

"Udah, bang. Keliatan jelas, tau, saltingnya"

"Yaudah iya"

Bintang pun tersenyum.

"Kita pacaran?"

Nara mengangguk lalu menatap Bintang.

Kini giliran Bintang untuk salting.

Wajah Bintang sedikit memerah, dia masih tersenyum.

"Salting juga?" Tanya Nara.

"Enggak" jawab Bintang cepat.

Nara pun mengecup pipi Bintang dengan cepat. Bintang terdiam, masih menatap Nara. Wajahnya makin memerah.

"Sekarang salting gak?" Tanya Nara lagi. Bintang mengalihkan wajahnya. Nara terkekeh, Bintang terlihat sangat imut sekarang.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KETOSNYA REZA [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang