22: BASKET

420 33 0
                                    

Seminggu berlalu, kini kelas 10 sudah mulai belajar seterusnya, dan ekskul sudah mulai kembali dijalankan. Dan hari ini adalah hari ekskul basket, salah satu ekskul pilihan Reza.

Sepulang sekolah, mereka berkumpul di lapangan basket sekolah.

"Ayo, yang kelas sepuluh ganti baju dulu, sambil nungguin coach-nya datang. Udah bawa baju kan?" ucap Andra, sang kapten tim kelas XII IPS 1.

Anak kelas sepuluh pun mulai pergi untuk mengganti baju.

Setelah mereka mengganti baju, mereka kembali ke lapangan.

Coach mereka sudah ada di lapangan.

Reza terkejut melihat sang coach basket tersebut yang ternyata adalah Yuda.

"Yuda?" Tanya Reza. Yuda tersenyum.

"Hai"

Reza berdiri lalu menghampiri Yuda.

"Anjir, kok lo bisa jadi coach disini? Lo gak sekolah?" Tanya Reza, masih sedikit terkejut.

"Sekolah dong. Kan gue ngelatih basket habis pulang sekolah" ucap Yuda.

Btw, Yuda ini udah kelas 12, jadi dia ga terlalu pusing soal belajarnya.

"Oh, hehe. Btw, kenapa lo ga kasi tau gue lo ngelatih orang basket disini?"

"Ya gapapa" jawab Yuda, dia melihat ke arah lain.

Dika, yang lagi duduk.

"Cie, kangen ya?" Tanya Reza menggoda. Yuda tersenyum kecil.

"Dia gak masuk basket?"

"Ga, dia cuma ikut paskib sama pramuka"

"Oh, terus ngapain dia disini?"

"Nungguin gue, dia ngga ada yang jemput soalnya--"

"Coach, bisa mulai sekarang? Yang lain udah pada nunggu" Tanya Andra memotong.

Terlihat, wajah Andra biasa-biasa saja. Tapi bagi Reza tidak.

Nampak jelas ekspresi cemburu di wajah Andra.

"Oh, oke. Balik gih, udah mau mulai"

Reza kembali duduk bersama teman-teman seangkatan-nya.

Ekskul pun dimulai.

"Oke, yang kelas 10, yang belum ada pengalaman main basket boleh memisahkan diri disini. Nanti kalian diajarin basic-nya sama ketua-ketua tim basket kakak kelas kalian"

Setelah memisahkan diri, mereka pun disuruh berbaris sesuai kelas.

"Yang kelasnya IPS disini, sama kak Zidan" perintah Andra.

"Yang IPA sama saya" sambungnya.

"Ngga, yang IPA sama gue, yang IPS sama lo" bantah Zidan.

Kenapa? Karena kelas IPA adalah kelasnya Reza.

"Yang IPS sama gue aja, Ndra. Nanti lo sama Zidan, sama Raka ngajarin yang IPA. Gue sama Vian, sama si Cireng ngajarin yang IPS" usul Nara, yang disetujui oleh semua pihak.

"Oke. Yang IPA, disini" ucap Andra mengarahkan.

Setelah akhirnya semua diatur, mereka mulai diajari, mulai dari cara memegang bola, men-dribble bola, dan cara melemparnya untuk mengoper maupun menembak.

"Susah banget anjir" gumam Reza yang sedari tadi memegang bola, tapi selalu terlepas.

"Sini. Gini caranya" Andra mulai mencontohkannya.

KETOSNYA REZA [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang