20: BIARIN

576 35 6
                                    

Hari ini adalah hari pameran ekskul untuk kelas 10. Semua anggota ekskul dari kakak kelas kelas 11 dan 12 mempromosikan program kerja ekskul mereka masing-masing.

Jadi hari ini seluruh kelas dikumpulkan di aula tanpa terkecuali. Lalu anak baru yaitu kelas 10 diajak melihat-lihat macam-macam ekskul di sekolah ini.

Ada ekskul PMR, Paskibraka, Pramuka, basket, voli, OSIS, tata boga, serta jurnalistik.

Dan Reza suka apa?

Basket.

"Uwaw" ucap Reza kagum melihat anak basket yang tingginya rata-rata 180 cm.

Tebak tingginya Reza berapa.

Yg bener gue kasi botol kecap.

"Lo suka basket?" Tanya Andra yang gatau kenapa langsung teleport di belakang Reza. Tapi Reza udah ga kaget.

Udah terbiasa.

"Napa emang? Sewot? By one?"

Andra terkekeh.

"Galak amat"

"Andra! Sini anjing!" Ucap seorang siswi yang diketahui adalah ketua seksi bidang keamanan dari OSIS bernama Nadia.

Andra hanya mengiyakan.

"Ikut?" Ajak Andra.

"Ngga"

"Oke"

Andra langsung pergi.

Reza kembali mengagumi cogan basket.

***

"Baik, anak-anak, yang sudah milih ekskul, sini formulirnya kasi ibu" ucap Bu Rin pada anak kelas X IPA II, kelasnya Reza.

Sayangnya, masih belum ada yang mau ngumpulin.

"Reza, kamu udah?" Tanya bu Rin.

"Bentar lagi bu" jawab Reza sambil nulis.

"Nanti kalo udah, sekalian ambil punya teman kamu juga ya"

"Okay"

1 menit kemudian.

"Udah bu" ucap Reza, bu Rin tersenyum lalu mengangguk.

"Ambilin punya temen kamu juga ya"

Reza mengangguk lalu berdiri dan mulai keliling kelas untuk mengambil formulir teman kelasnya.

"Cepetan" ucap Reza pada Gilang, sang wakil ketua kelas.

"Gamau" jawab Gilang mengejek.

Reza cepu.

"Bu, Gilang--"

"Udah" Ucap Gilang memotong perkataan Reza. Reza mencibir, lalu mengambil kertas formulir Gilang sambil cemberut.

Gilang cuma nyengir.

"Nih, bu" ucap Reza menyerahkan formulir teman sekelasnya kepada bu Rin.

"Makasi Reza" ucap bu Rin sambil tersenyum dan dibalas senyuman oleh Reza.

Saat Reza ingin kembali ke tempat duduknya, dia dikerjain oleh Gilang lagi, kakinya disandung oleh Gilang.

"Ck, lo mau nyari masalah apa sama gue anjing!?" Ujar Reza kesal. Gilang hanya tertawa kecil.

"Bu, Gilang rese' bu" ucap Reza cepu.

"Is, cepu" ucap Gilang sok sedih.

"Muka lo gausah kek gitu napa sih? Pen muntah, hoek" ucap Reza memperagakan orang muntah.

Seisi kelas tertawa.

"Udah, udah. Reza, kembali ke tempat duduk kamu ya"

Reza mengangguk lalu menjitak jidat Gilang cukup keras hingga Gilang meringis kesakitan.

"Njing, tangan lo besi atau gimana si? Sakit cok!"

Reza terkekeh sambil mengacungkan jempolnya.

"Terbaik" Reza menekuk jempolnya seperti Boboiboy.

***

Waktu istirahat yang menyenangkan.

"Bang!" Panggil Bintang pada Nara sambil berlari.

"Ya?" Nara berbalik, Bintang ga bisa nge-rem, akhirnya nabrak sampe jatuh.

Bintang terjatuh di atas tubuh Nara, memegang bahunya agar kepalanya tidak menyentuh lantai.

"Makanya pelan-pelan"

Sempat-sempatnya Nara ngasi nasihat di posisi kek gitu.

Bintang masih mengambil napas habis berlari. Tak lama kemudian, Bintang tersenyum gembira.

"Habede!!" ucap Bintang. Nara terkejut sebentar, lalu terkekeh pelan.

"Hadiah gue apa?"

Bintang kembali berdiri, diikuti oleh Nara.

"Ga ada, hehe" jawab Bintang tanpa dosa. Nara hanya tersenyum.

"Nanti malem ke rumah gue aja, sama Andra. Mama gue mau bikin acara katanya" usul Nara.

"Okey"

"Kiw, yang habis pelukan" celoteh Naya menggoda. Nara sama Bintang ga ngeh.

"..."

"..."

"Ish, salting kek situ. 'Ah, ngga, kita ngga pelukan kok, ehehehe' gitu" protes Naya.

Btw, masih inget Naya?

"Biar apa?" Tanya Nara.

"Biarin" sambung Bintang seolah tak ingin Naya menjawab.

Nara tertawa.

"Bagus, liat mukanya" ucap Nara. Bintang menatap wajah Naya yang sedang menggerutu, lalu terkekeh.

"Apaan lo ketawa?! Adek ketos kok durhaka sama kakel?!"

"Sorry kak" Bintang masih terkekeh.

Tenang aja, kelasnya Andra memang lumayan akrab sama Bintang.

"Hmph! Moga kalian beneran pacaran!" Ucap Naya mengutuk, lalu pergi.

"Dia fujo?" Tanya Bintang. Nara mengangguk.

"Dia bahkan pernah nge-ship gue sama Andra. Terus sekarang sama lo"

"Biar apa?"

"Ya biarin"

"Is, ikutan kata-kata gue"

"Kan dari mulut gue, berarti kata gue dong"

"Iya sih"

***

Andra dan Bintang saat ini tengah di rumah Nara, sedang mengadakan acara ulang tahunnya.

"Nak Bintang, udah makan?" Tanya Indah, mamanya Nara.

"Eh, udah tante, tadi sama bang Andra sama bang Nara juga" jawab Bintang sambil tersenyum. Indah ikut tersenyum lalu mengangguk.

Andra hanya diam menatap Indah, seperti menemukan ada sesuatu yang salah.

Jan main-main, firasat nya Andra kuat.

"Kenapa, nak Andra?" Tanya Indah.

"Eh, nggak kok tan, hehe" jawab Andra sedikit awkward.

***

Sorry agak pendek, soalnya udh lama gak upload.

Hehe.

KETOSNYA REZA [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang