25 Agustus 2023
Hari pernikahan Taufan dan Thorn. Aku sudah berusaha penuh untuk mengabaikan bisik bisik mereka tentang diriku. Yah.. tidak jauh jauh dari perkataan mereka sebelumnya. Lambat laun aku akan terbiasa juga untuk kedepannya.
Melihat para tamu undangan yang berdansa setelah sang peran utama berdansa. Aku jadi ingin juga berdansa bersama Halilintar.
Berimajinasi bahwa aku sedang berdansa lambat dengannya disana. Dibawah lampu lampu gantung yang cantik, dan bunga bunga yang mengitari. Membuat jantungku berdebar tak karuan.
Debaran yang sama saat kurasakan ketika pertama kali berdansa dengannya dihari pernikahan kami. Rasanya bagaikan mimpi! Aku seakan akan menjadi seorang putri didalam cerita dongeng.
✧.*
"Bagaimana?" Solar merentangkan lengannya ketika memerkan gaun kondangan silvernya didepan Halilintar.
Pria itu duduk ditepi kasur. Mengapit dagunya dengan jarinya sembari netra merah itu menilai gaun yang dikenakan Solar.
"Cantik sekali" tuturnya dengan lembut.
"Gaunnya?"
"Kamunya" Halilintar berdiri tegak, menghampiri Solar yang menatapnya tersipu. "Hmn~ benarkah?" Wanita itu menyandarkan pipinya ke tangan Halilintar ketika merasakan tangan hangat sang suami membelai pipi yang merona.
Halilintar mengangguk, setuju. Tangannya yang awalnya membelai lembut kini mencubit pelan pipi Solar.
"Jangan—nanti make-up ku rusak!" Solar menepuk nepuk pipinya, memastikan bahwa riasannya tidak rusak gegara Halilintar. "Kalau rusak, pakein lagi" Pria itu mengambil jas hitamnya yang tergeletak di kasur, dan mengenakannya.
"Kalau begitu, jangan omeli aku kalau aku lama nantinya!"
Halilintar terkekeh.
Kembali mendekat kearah Solar. Halilintar mengisyaratkan Solar untuk memasangkan satu buah baju jasnya. Kalau sedang bersama Solar, rasanya Halilintar tak mampu melakukan apapun. Sampai sampai kancing saja perlu dipasangkan olehnya.
Solar hanya menggeleng, "dasar manja!" Dan tertawa sesudanya. "Kamu manja gapapa, tuh!" Cetus Halilintar disaat melihat Solar memasangkan kancing jasnya. Memangnya siapa yang gamau dimanjain?
Selesai memasangkan kancing. Solar langsung meninjit untuk bisa mencapai bibir Halilintar dan menciumnya. Hanya ciuman lembut dan sekilas. Pria itu bisa samar samar dapat merasakan rasa strawberry ketika mencium balik bibir merah itu.
Memisahkan kedua bibir, netra Solar membulat ketika melihat warna merah yang membayang dibibir Halilintar. Dia lupa jika lipstick yang sedang ia pakai ini kurang transfer-proof.
"Ah.. maaf Hali" Solar mengusap bibir Halilintar dengan ibu jarinya. Pria itu tidak membalas, melainkan ia memejamkan matanya dan mengecup jempol itu.
Dari jarak mereka yabg begitu dekat. Mereka berdua bisa saling mencium aroma parfum/colongne masing masing. Tercampur begitu serasi.
"Ayo kita pergi, sayang" ujarnya, dengan senyum lembut. Senyum yang tak akan orang lain lihat kecuali Solar.
✧.*
"Selamat atas pernikahan kalian berdua, ya!" Solar dan Halilintar mengucapkan selamat kepada pasangan yang baru saja resmi menempuh hidup baru mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐮𝐬𝐪𝐮' 𝐚𝐮 𝐁𝐨𝐮𝐭
Fanfiction|| HalilintarxFem!Sol || Marriege!AU ______ Halilintar tahu jika pernikahan ini adalah hal yang tidak diinginkan, begitupun Solar. Tapi entah kenapa, disaat salah satunya hilang, rasanya sangat menyakitkan. Genre: fluff, romance, angst ______ [[Se...