12 Maret 2024
Rekan kerjaku mengajak pergi berkunjung ke wisata aquarium baru itu. Meminta izin kepada suamiku, sudah kutebak bahwa ia mengizinkanku pergi. Lagipula Halilintar tidak pernah mengekangku untuk pergi kemanapun.
Aquarium aquarium disana sangat cantik. Serasa didunia lain ketika disana. Aku ingin bisa pergi lagi kesini, bersama Halilintar. Aku ingin dia menikmati juga tenangnya suasana laut itu.
Mudah mudahan, jika aku beruntung. Halilintar mau menerima ajakanku untuk pergi kesana.
✧.*
Halilintar mengendarai mobil menuju rumah. Hendak menjemput sang istri untuk pergi jalan jalan. Kebetulan pekerjaan kantor sedang tidak padat—dan setelah menyesuaikan jadwal mengajar Solar—dia bisa juga mengajak wanita itu keluar.
Memakirkan mobilnya didepan rumahnya. Ia segera menelepon sang istri untuk mengabarkan bahwa ia sudah sampai didepan gerbang. Semenit menunggu didalam mobil, Solar melimpir keluar, menutup pintu pagar. Dari kaca mobil, dilihatnya Solar memakai blouse hitam dipadu dengan denim putih. Kakinya mengenakan sepatu flat dan bahunya menyandang tas berwarna coklat.
Terus menatapnya hingga masuk kedalam mobil, Halilintar baru sadar jika istrinya mengikat rendah rambutnya kali ini. "Tumben ikat rambut" ujarnya.
Solar menoleh, "ah.. iya. Biar ga gerah nantinya"
Halilintar mendekati Solar, mencium sekilas pipinya yang merona. "Kamu cantik sekali!" tak habis sampai disitu, pria itu terus mengecup kecil tiap inci wajah istrinya. Membuat siempu terkekeh geli. "H-hei! Hentikan! Nanti ada yang lihat—"
"Kamu kenapa selalu khawatir kita kepergok? Kan kita udah sah" Halilintar menatap datar wanita yang didepan. Solar berpikir sejenak, "hmm.. iya, ya! kamu benar juga. Ayo kemari, sayang~!" Merentangkan kedua tangannya, memanggil Halilintar untuk lebih mendekat dengannya. Cuman karena terhalang dashboard yang terletak diantara kursi pengemudi dan kursi penumpang. Mereka jadi tidak benar benar dekat.
Setelah selesai sesi bermanja singkat itu, Halilintar lalu memfokuskan dirinya untuk mulai mengemudi, membawa sang istri jalan jalan.
"Jadi.. kita mau kemana?" Solar bertanya, pandangannya tak lepas dari pemandangan lalu lintas yang mereka lalui. Dari awal pria itu mengajaknya jalan, ia masih belum diberi tahu kemana tujuan mereka.
"Ke Aquarium, mau kan? Ya.. aku udah booking tiketnya, sih"
Solar memiringkan kepalanya, "boleh! Itu ide yang bagus" wanita itu senang mendengarnya.
Setelah menunggu dua tahun, tempat wisata aquarium yang sudah Halilintar tunggu telah dibuka. Meski baru sebulan kemudian Halilintar bisa mengajaknya pergi kesana, setidaknya ia bisa memenuhi keinginan Solar untuk menikmati suasana bawah laut bersamanya.
Setelah melewati beberapa lampu lalu lintas dan kemacentan kecil. Akhirnya mereka sampai di tempat wisata itu. Selesai dengan urusan pertiketan, mereka akhirnya memasuki ruangan dengan ambience biru laut. Aquarium besar berisi macam macam ikan tersebar menyelusuri lorong.
Sembari bergandengan tangan, mereka berjalan menyelusuri lorong lorong yang menghantarkan mereka ke aquarium yang lebih menarik.
"Lihat—bapaknya Nemo!" Solar menunjuk kesalah satu ikan giru (badut) yang sedang di berenang mengitari terumbu karang. Dan diterumbu karang juga ada beberapa anemon.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐮𝐬𝐪𝐮' 𝐚𝐮 𝐁𝐨𝐮𝐭
Fanfiction|| HalilintarxFem!Sol || Marriege!AU ______ Halilintar tahu jika pernikahan ini adalah hal yang tidak diinginkan, begitupun Solar. Tapi entah kenapa, disaat salah satunya hilang, rasanya sangat menyakitkan. Genre: fluff, romance, angst ______ [[Se...