"23"

391 44 7
                                    

Heeseung tengah duduk terdiam di sofa kamar orang tuanya. Remaja itu tengah diobati oleh sang ibu.

Yena meringis saat kapas dengan obat itu menyentuh permukaan luka sang anak. Namun sang anak malah nampak biasa saja, bahkan ekspresinya terkesan datar dan kosong.

"Apa gak sakit?" Tanyanya, namun sang anak masih diam. Membuat Yena urung untuk kembali bertanya hingga kegiatan mengobati itu selesai.

"Makasih ma" ujar Heeseung sebelum meninggalkan kamar sang ibu.

"Kenapa dia?" Tanya ayah Heeseung.

"Biasa, kelahi. Paling masalah cewek kalo bukan soal harga diri" jawab Yena santai.

Sementara itu, Heeseung sudah ada di kamarnya. Remaja itu tengah menatap boneka rubah yang didapatkannya dari Sunoo saat ulang tahunnya. Tangan itu meraihnya dan mengelusnya pelan dengan tatapan kosong.

"Hah.." tapi akhirnya dia kembali meletakkan boneka itu dan membanting tubuhnya ke kasur dengan satu lengan yang menutupi wajahnya.


























"Sunoo makan!" Teriak Jake pada sang adik yang masih berada di kamar.

"Iya!" Jawab Sunoo sebelum menghampiri sang kakak di ruang makan.

"Apa menunya kak?" Tanyanya dengan wajah antusias.

"Gak usah berharap banyak sih" jawab Jake yang membuat Sunoo menatapnya kesal lalu memakan makanannya.

"Eh iya Noo, tadi kakak gak sengaja liat Heeseung. Dia lari-lari kayak panik gitu. Tuh anak gak papa kan?" Tanya Jake yang menghentikan aktivitas mengunyah Sunoo.

"Kapan kak?" Tanya Sunoo.

"Tadi sebelum kakak pulang" jawab Jake yang kembali membuat Sunoo terdiam.

"Si Heeseung tuh anaknya bar-bar. Tapi kayaknya dia jarang cerita sama orang"

"Kamu kan temennya, sesekali kamu tanyain. Kali aja kalo sama kamu dia mau cerita" lanjut Jake sebelum melanjutkan acara mkan malamnya.

Sedang Sunoo, gadis itu nampak berfikir sebelum kembali melanjutkan makan malamnya tanpa semangat.

.
.

Sunoo menatap layar ponselnya yang menyala. Gadis itu ingin mengirim pesan pada Heeseung namun sampai sekarang dia belum melakukannya.

"Kok gw jadi canggung ya ama Heeseung?" Gumamnya seraya menimang ponselnya.

"Besok aja deh gw samperin" putusnya sebelum memutuskan untuk tidur.


















Keesokan harinya..

Sunoo sudah berdiri di depan gerbang rumah Heeseung pagi-pagi sekali. Remaja itu berniat berangkat bersama Heeseung. Jika biasanya Heeseung yang menghampirinya, kini dia berusaha untuk menghampiri Heeseung lebih dulu. Lagi pula dia belum sempat menanyakan apa yang terjadi pada remaja itu semalam. Dan mungkin dia bisa sedikit menghiburnya dengan tindakannya ini.

Kriet...

Pintu gerbang terbuka dan menampilkan salah satu supir Heeseung.

"Eh, Non Sunoo. Kenapa yah?" Tanyanya.

"Heeseung nya udah siap pak?" Tanya Sunoo.

"Loh, non Sunoo gak tau?"

"Kenapa pak?"

"Den Heeseung izin buat ikut lomba basket"

"....."

"Non beneran gak tau?" Tanya supir itu langi yang dibalas gelengan oleh Sunoo.

Cold or Sweet? (HeeNoo/SungSun) / GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang