Happy reading
Hari ini senin jadi seluruh siswa berbaris di lapangan untuk mengikuti upacara bendera.
Matahari mencari keberadaan Bumi beserta sahabat-sahabatnya. Namun tak lama muncul segerombolan murid yang melanggar peraturan. Dan ternyata di sana lah mereka berada.
Memang sudah tidak heran jika melihat mereka ada di barisan itu. Tapi bukannya tadi Bumi tidak telat dan atribut nya lengkap.
"Kenapa bisa dia ada disana?" Gumam Matahari
Upacara berjalan lancar. Ketika upacara selesai Bumi menghampiri Matahari yang sedang menuju ke kelas nya.
"Eh tunggu dulu." Tahan Bumi
"Lo lupa ini sekolah jangan pegang-pegang gue." Peringat Matahari
"Gue inget kok, gue cuman mau bilang semangat belajar cantik." Mendengar itu wajah Matahari bersemu merah.
"Widih mukanya merah baper yah." Goda Bumi
"Siapa juga yang baper, pagi ini tuh udaranya dingin jadi muka gue merah." Matahari mencoba untuk ngeles.
"Ngeles mulu lo ngaku aja sama pacar sendiri juga."
"Bumi jangan ngomong pacar-pacar kalo di sekolah kalo ada yang denger bahaya. Mendingan lo balik ke kelas jangan bolos lo udah kelas duabelas."
"Iya ini juga mau ke kelas mau gue anter nggak." Tawar Bumi
"Nggak perlu gue bisa sendiri."
Setelah itu Matahari berlalu pergi. Tapi Bumi tetap mengikuti Matahari untuk memastikan kekasihnya selamat sampai tujuan. Setelah ia rasa Matahari sudah aman dia menuju kelasnya.
"Selamat pagi bu maaf saya telat masuk kelas."
"Tumben sekali kamu Bumi masuk kelas, padahal teman-teman kamu pada bolos."
"Saya bolos salah saya masuk kelas juga salah mau ibu apa."
"Bukan gitu maksud saya. Kalau begitu silahkan kamu duduk."
Sebenarnya Bumi tidak mendengar kan ketika guru menjelaskan di depan tapi kan yang terpenting di tidak bolos pasti Matahari bangga padanya.
Saat bel istirahat berbunyi Bumi menuju kantin karena tadi Erza menghubungi nya dan dia bilang mereka semua ada di kantin.
Kantin kini ramai dengan teriakan para siswi SMA Antariksa karena aksi Erza yang menggombali beberapa siswi di kantin.
"Tumben banget lo nggak ngikut kita bolos mau jadi anak rajin lo." Tanya Kevin ketika melihat Bumi yang datang.
"Lagi males bolos aja."
"Bumi hebat sekarang jadi anak rajin. Harus nya tadi Ken ikut Bumi aja di kelas daripada ikut mereka Ken di bully terus."
"Ken iku sama Bumi aja jangan ngikutin mereka."
"Siap Bumi Ken bakalan ngikutin Bumi aja." Ucap Ken
"He bocil kita nggak nge bully lo ya. Lo nya aja yang kadang nggak nyambung sama benbicaraan kita capek gue ngejelasin ke lo terus." Sewot Kevin
"Ken bilang aja kalo di bully mereka nanti Bumi yang hajar. Lo pada sabar dikit kek sama Ken udah temenan bertahun-tahun masih aja nggak paham sama Ken." Peringat Bumi
"Gue nggak ikut-ikutan." Ucap El datar
"Gimana lo mau ikutan ngomong aja jarang." Sahut Erza
"Ni makanan mana sih nggak dateng-dateng nggak tau orang dah laper apa ya." Dumel Kevin. Dia sudah lapar tapi tidak ada satupun makan yang datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejauh Bumi dan Matahari
Novela JuvenilTentang dua orang yang memiliki kepribadian yang sangat jauh berbeda Matahari Abhitha Merius dan Bumi Gerard Dixon. *** "Pukul aja nggak papa kok, biar lo lega." "Sebenernya mau lo itu apasih setiap lo bikin gue marah dan setela lo liat gue nangis l...