29. Hampir ketawan

1 0 0
                                    

Happy reading

Setelah beberapa jam Bumi menunggu tiba-tiba rasa kantuk mulai datang. Dan Bumi tertidur sampai bel pulang berbunyi.

"Bumi kemana ya?" Tanya Matahari entah pada siapa.

"Coba gue telpon aja kali ya." Matahari mencoba beberapa kali tapi tidak ada jawaban, tapi ada sesuatu yang mengganjal suara nada dering hp Bumi terdengar walaupun samar-samar.

"Kok kayak deket ya suaranya." Matahari mencoba mencari sumber suara tersebut.

Saat Matahari mulai berjalan suaranya semakin kencang. Hingga dia sampai di pojok taman. Ia melihat Bumi tertidur pulas dengan tasnya sebagai bantalan.

"Kok dia tidur si sini?"

"Bumi bangun lo ngapain tidur di sini." Matahari mengguncang tubuh Bumi.

"Apaan sih." Bukannya bangun Bumi malah semakin menenggelamkan mukanya di sela-sela tangannya.

"UDAH BEL PULANG BUMI. KALO LO MASIH TIDUR GUE TINGGAL YA." Teriak Matahari.

Mendengar teriakan Matahari Bumi langsung terperanjat.

"Eh iya ini gue bangun kok." Bumi berusaha mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu.

'Anjing kenapa bisa ketiduran sih.' Batin Bumi

"Ngapain lo di sini?" Tanah Matahari

"Ya tidur."

"Kenapa nggak ke kelas?"

"Bosen." Bohong Bumi

"Bilang aja lo bolos kan udah gue bilang jangan bolos juga." Omel Matahari.

"Iya Tar gue janji nggak bakal bolos lagi." Bumi mengacungkan jari kelingking nya namun bukannya di terima Matahari malang kembali memarahi Bumi.

"Yaudah ayo pulang bel pulang udah dari tadi tau nggak. Gue nungguin lo juga nggak muncul-muncul malah tidur di sini."

"Iya maaf maaf namanya juga ketiduran mana gue tau."

Bumi langsung membereskan barang nya. Namun Matahari langsung berjalan tanpa menunggu Bumi selesai merapikan barang-barang.

"Tunggu napa tar." Susul Bumi ketika Matahari mulai jauh dari jangkauan nya.

"Cepet gue laper." Matahari berdecak pinggang.

"Sabar dikit napa pms ya lo." Mendengar ucapan  Matahari semakin menajamkan matanya.

Setelah sudah siap Bumi langsung menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.

"Gimana tadi di kelas aman nggak."

"Aman lah siapa yang berani sama gue coba." Sombong Matahari.

"Di ajarin siapa ngomong kayak gitu."

"Di ajarin lo." Tuding Matahari lewat kaca motor.

"Kok gue sih."

"Ya lo lah siapa lagi kecuali lo selingkuh sama cowok lain."

"Gue nggak pernah ngajarin lo kok."  Bantah Bumi

"Nggak pernah ngajarin tapi lo contohin kan gue jadi ngikut deh gue."

"Mau makan dulu nggak?" Tanya Bumi mengalihkan pembicaraan supaya tidak semakin panjang perdebatannnya.

"Mau kita ke ayam geprek aja. Di langganan gue aja pasti enak."

"Siap tuan putri." Di sepanjang jalan Matahari mengarahkan tempat yang ingin ia tuju.

***

Sesampainya di kedai ayam geprek Bumi langsung makannya karena sangat lapar.

"Lo suka ke kedai-kedai kayak gini?" Tanya Bumi.

Sejauh Bumi dan MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang