Happy reading
Selesai sarapan yang penuh keributan mereka semua menuju ke kebun teh untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
Bumi dan sahabat-sahabatnya sedang membantu ibu-ibu petani untuk memilih daun-daun teh.
"Mi, lo masih inget kan perjanjian kita tinggal seminggu lagi. Setelah itu drama ini selesai kita udah nggak perlu pura-pura baik lagi ke dia." Ucap Erza
"Gue inget lo tanang aja. Lagian gue sama dia kan emang nggak pacaran cuman deket doang"
"Bagus udah muak gue pura-pura baik ke Matahari." Timpal Kevin
"Kasian tau Matahari." Ucap Ken
"Orang kayak dia itu nggak perlu di kasianin." Jawab Kevin
El hanya diam dengan ekspresi datarnya. Sejujurnya dia sangat tidak setuju dengan rencana sahabat-sahabatnya.
Tanpa mereka sadari ada seorang perempuan yang mendengarkan percakapan mereka. Dan orang itu adalah Matahari. Matahari mematung mendengar percakapan mereka.
"Lo yang janji lo yang ngingkarin." Setelah mengatakan itu dia langsung kembali ke villa.
***
Sesampainya di villa Matahari segera mengunci kamar agar tidak ada yang menganggu.
"Gue udah prediksi dari awal, tapi kenapa tetap sesakit ini."
"Gue harus gimana?"
"Gue bingung. Ketika lo ngomong ke gue, kalo gue dengar sesuatu tentang nggak boleh langsung percaya. Tapi ini gue denger langsung dari lo." Matahari menenggelamkan wajahnya di bantal untuk meredam tangisnya.
Karena terlalu lama menangis membuat kantuk menyerang nya. Matahari tertidur dengan keadaan yang sangat kacau rambut yang berantakan, mata sembab.
***
Di lain tempat Bumi menyadari Matahari tidak ada di kebun teh. Dia memutuskan untuk pergi untuk mencari Matahari.
Bumi sudah mengelilingi area kebun teh tapi dia tidak menemukan kekasihnya. Dia bingung sebenarnya kemana kekasihnya pergi.
"Lo kemana sih."
Bumi mencoba untuk menelpon Matahari tapi tidak ada respon.
"Gue harus ke villa semoga dia ada di sana."
Setelah berpamitan ke sahabat-sahabatnya dia langsung bergegas ke villa.
***
Keadaan villa sepi seperti tidak ada orang. Bumi langsung menuju kamar Matahari tapi pintu nya terkunci.
"Tari lo di dalem." Bumi mengetok pintu kamar tapi tidak ada jawaban.
"Tar buka pintunya aku tau kamu ada di dalem." Tetap tidak ada jawaban.
Bumi memutuskan untuk memanjat ke balkon kamar Matahari. Dan benar saja Matahari ada di dalam kamar.
"Ceroboh banget sih jendelanya nggak di kunci.". Bumi masuk ke kamar untuk memastikan keadaan sang kekasih.
Dia terkejut melihat kondisi Matahari.
"Apa yang sebenernya terjadi? Kenapa Tari bisa sampai kayak gini?" Muncul banyak pertanyaan di otaknya.
Bumi membenarkan posisi tidur Matahari agar nyaman. Dia memutuskan untuk menunggu hingga Matahari terbangun.
Setelah beberapa saat Matahari tidak kunjung membuka matanya, sampai-sampai Bumi tertidur di sofa.
***
Ketika Bumi membuka matanya dia tidak melihat Matahari di ranjangnya.
Tapi tidak lama pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan Matahari yang sudah siap untuk pergi keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejauh Bumi dan Matahari
Teen FictionTentang dua orang yang memiliki kepribadian yang sangat jauh berbeda Matahari Abhitha Merius dan Bumi Gerard Dixon. *** "Pukul aja nggak papa kok, biar lo lega." "Sebenernya mau lo itu apasih setiap lo bikin gue marah dan setela lo liat gue nangis l...