•° constellation 13

766 130 27
                                    

bandung,april 11th, 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bandung,
april 11th, 2022.

a hug.

ANTARES menghentikan motornya di jalanan kecil yang sepi dan gelap. Sesuai lokasi yang dikirimkan Altair, seharusnya gadis itu berada tidak terlalu jauh dari tempatnya sekarang. Antares turun dari motor. Dia mencoba menghubungi Altair, namun ponselnya tidak aktif.

Lelaki itu mengacak rambutnya dengan frustasi. "Kenapa harus ditempat kaya gini sih anjing!" hardiknya sambil menendang bebatuan untuk melampiaskan emosi.

"Al!" Antares berjalan ke depan sambil meneriakkan nama Altair dengan lantang, berharap gadis itu mendengar dan bisa menghampirinya.

Beberapa menit Antares menyusuri jalanan yang semakin kecil ini, tak lama matanya menangkap sosok perempuan yang sedang berjongkok ditepi sawah. Dia menunduk, kepalanya tenggelam dilipatan tangan diatas lututnya.

"Al!" seru Antares sambil berlari menghampirinya.

Gadis itu mendongkak. Benar saja, itu Altair.

"Lo diapain?" tanya Antares panik sambil memegang kedua bahu Altair dan mengecek keadaan gadis itu.

Altair menggeleng. Wajahnya pucat dan tanpa ekspresi. Jelas saja dia shock berat. Badannya sedikit gemetar yang berasal dari kakinya. Antares berjongkok, mengecek keadaan lututnya yang ternyata terluka dan sedikit berdarah. Sepertinya gadis itu loncat dari motor, karena kedua telapak tangannya juga kotor dan terdapat banyak bekas goresan.

"Gue loncat.... Tapi hape gue lowbatt.... Tapi...."

Melihat Altair yang terlihat linglung, Antares langsung memeluknya.

Gadis itu masih bergeming, tatapannya kosong, hingga butuh beberapa detik sampai akhirnya dia mulai menangis.

"Gak apa-apa, ada gue sekarang," ucap Antares sambil mengelus kepala Altair untuk menenangkan.

"Al!"

"Altair!"

Teman-teman yang lain berdatangan. Katarina, Jasmine, Naresh, Darren, Jevon dan Shanin tadi langsung menghubungi Diandra dan Sandrinna—yang tentunya mereka berdua segera menghubungi Baskara dan Sergio sehingga mereka sampai di tempat ini bersamaan.

"Kayanya kita harus ke kosan dulu. Dia luka," sahut Antares pada yang lain, berhubung rumah Altair masih terlalu jauh dari tempat ini.

Semuanya kembali ke motor masing-masing. Sandrinna dan Jasmine memapah Altair menuju motor Antares. Naresh menghampiri Antares yang mengusap wajahnya dengan kasar, terlihat gusar.

she fell first, but he fell harder.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang