bandung,
may 8th, 2022.almost.
KAMAR Antares di pagi ini menjadi markas ikan pindang, seperti biasa. Darren, Naresh dan Jevon tergeletak di lantai, bermalas-malasan. Antares tengkurap diatas kasur sambil menatap layar ponselnya seolah sedang menunggu sesuatu. Karena bakti desa yang dilaksanakan pada periode libur semester kemarin, sehingga hari ini adalah libur terakhir sebelum mereka mulai memasuki semester baru. Tentunya para bujangan pemalas itu hanya akan dalam posisi ini sampai malam, kecuali jika lapar mereka baru akan bangkit. Dan TMI, diantara mereka belum ada satupun yang sudah mandi.
"Lagu ini udah on repeat tujuh belas kali, Res. Gak bosen apa?" cibir Jevon sambil melirik speaker yang memutar lagu Separuh Nafas dari Dewa 19 sejak tadi.
"Enggak." jawab Antares sekenanya. "Nanti tambahin lagu ini aja di set list buat festival kampus nanti," ia melanjutkan.
"Harus ada yang diganti lah, pek weh¹ diamuk si Mine siah," Naresh menyahuti.
"Kayanya waktu aing nyumpahin dia jadi bulol beneran dikabulin deh," timpal Darren.
"DEWI, KAULAH HIDUPKU, AKU CINTA PADAMU SAMPAI MATI..." Antares bernyanyi dengan lantang dan penuh dramatis, seolah sengaja tidak mendengarkan ucapan Darren.
"Gandeng², goblog!" sentak Darren sambil meninju pantat Antares dengan kepalan tangannya. "Aing videoin geura, entar liatin ke si bokem kalo aslinya tingkah lu kaya jamet gini," ancamnya.
Ting!
Antares langsung terperanjat saat denting suara pesan masuk itu terdengar. Senyumnya merekah menatap layar ponsel, seolah lelaki itu sudah memasuki dunia yang berbeda; dunianya sendiri—dengan Altair.
KAMU SEDANG MEMBACA
she fell first, but he fell harder.
Hayran KurguBerawal dari kesediaannya menjadi subjek praktikum untuk Antares, Altair tidak menyangka bahwa satu cuitannya di Twitter telah menjadi titik awal dari kehidupan barunya; kehidupan dimana Antares hadir di dalamnya. °• haechan ryujin alternative unive...