•° constellation 9

929 138 19
                                    

bandung,april 6th, 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bandung,
april 6th, 2022.

the butterflies.

"SANDRINNA, Diandra!"

Sang empunya nama langsung menoleh ketika mendengar seruan tersebut. Dari celah pintu ruangan sekretariat BEM-F yang sedikit terbuka, Jasmine melambaikan tangannya—mengisyaratkan agar mereka menghampirinya di dalam.

Di ruangan itu terdapat Jasmine, Katarina, Jevon, Darren, Naresh, Mahen dan Antares. Mereka menduduki kursi secara acak, membuat Sandrinna dan Diandra cukup sungkan ketika memasuki ruangan tersebut.

"Ada apa ya, Kak?" tanya Diandra setelah duduk didekat Jasmine.

"Altair mana?" sahut Katarina yang duduk disebelah Jevon.

"Tadi lagi ke ruang dosen sih Kak ngasihin absen," jawab Sandrinna yang masih berdiri didepan kursi yang Diandra duduki.

Jasmine melirik Antares yang duduk bersandar sambil memainkan kunci motor. "Tuh Res, kasih tau mereka," katanya.

Antares menoleh, "Lah, kenapa jadi gue," gerutunya pelan.

"Ya elu lah bego," timpal Darren dengan gestur hendak meninju lelaki itu.

Katarina menghela nafas lalu menatap kedua adik tingkatnya itu, "Mungkin kalian udah tau ya kalo pengajuan UKM Altair tuh ditolak," ia menjelaskan.

Jevon mengambil alih, "Tadi Antares bilang kalo dia mau coba ngajuin proposal itu ke BEM-F, jadi lingkupnya cuma di jurusan kita aja, kayanya bakalan lebih gampang prosedur dan lain-lainnya," terangnya. "Tapi masalahnya, berarti kan nanti komunitas itu ada dibawah BEM-F, nah kira-kira Altair ada rencana buat ikut BEM-F gak? Takutnya kalo iya, berarti kan dia gak bisa pegang komunitas itu juga, harus salah satu," ia melanjutkan.

"Sejauh ini sih dari kita belum ada yang punya rencana buat daftar BEM-F, Kak. Jadi kayanya Altair oke-oke aja sih sama rencana itu," jawab Sandrinna yang diangguki oleh Diandra.

"Iya soalnya Altair bilang ke gue kalo dia males ikutan BEM-F gara-gara ada Antares—AJIK!" ocehan Darren terhenti saat Antares menendang kursinya hingga badan lelaki itu hampir terpental ke depan.

"Al, ini pada disini!" Quinzee yang mengintip dari luar berseru, ia langsung memasuki ruangan dan berlari kecil kemudian duduk disamping Darren. Tak lama Altair ikut muncul, raut wajahnya kebingungan dan berjalan kikuk menghampiri Diandra dan Sandrinna.

"Kebetulan banget lo dateng, Al," sahut Mahen.

"Emang ini lagi ada apa, Kak?" tanya Altair.

she fell first, but he fell harder.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang