•° constellation 25

923 134 76
                                    

bandung,may 13th, 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bandung,
may 13th, 2022.

something lose.

ANTARES melangkah cepat menuju kantin rooftop setelah tadi pagi dia sepakat untuk bertemu dengan Diandra. Banyak hal ingin ia tanyakan terkait Altair dan penyebab keputusan anehnya yang membuat Antares tidak bisa tidur semalaman.

"Di," lelaki itu menghampiri Diandra dan duduk disampingnya yang sedang menikmati semangkuk bakso. "Al kenapa sih? Gue ada salah ya? Dia cerita gak salah gue apa? Apa gara-gara gue belum nembak dia lagi setelah yang gagal waktu itu ya? Atau kenapa sih Di sumpah gue gak ngerti," Antares mengoceh, membuat Diandra sedikit tersedak dan kelabakan mencari air minum.

"Kak, pelan-pelan deh," sahut Diandra setelah meredakan tenggorokannya.

"Masa kemaren Al tiba-tiba bilang mau berhenti suka sama gue, kan aneh. Kenapa coba?" tanya Antares, membuat Diandra yang hendak menyuap lagi satu buah bakso itu mengurungkan niatnya.

Gadis itu terdiam sebentar, terlihat berpikir. "Tapi hari ini udah ketemu dia lagi?" gadis itu balik bertanya.

"Belum, makanya," jawab Antares gregetan.

"Oh, dia emang lagi ada jadwal mentoring peercoun YVM sih,"

Lelaki itu menghela nafas tidak sabaran. "Jadi Al kenapa, Di? Apa perlu gue tembak dia hari ini juga?"

"Bukan masalah itu, Kak," ralat Diandra. "Masalah Sandrinna kemarin... kayanya Al ngerasa bersalah karena kita gak pernah tau keadaan dia selama ini," jelasnya.

Antares menautkan kedua alisnya, merasa bingung. "Gue ngerti kalau dia mau lebih banyak ngabisin waktunya buat nemenin Sandrinna daripada ketemu gue, tapi kenapa harus bawa-bawa perasaan dia segala? Apa hubungannya coba?" ia kembali mempertanyakan.

Diandra kembali terdiam sambil sesekali mengulum bibirnya. Dia tidak yakin untuk mengatakan ini, terlebih takut masalah akan semakin melebar kalau-kalau Antares tidak bisa menerimanya. Tapi dia tahu betul kalau masalah tetap akan berlarut-larut jika keadaan dibiarkan abstrak seperti ini.

Gadis itu menghela nafas. "Sandrinna mutusin buat cuti. Dari situ, ada omongan Baskara yang kayanya ngetrigger dia. Baskara bilang kalau ini semua gara-gara kita yang sibuk... sama cowok," pungkasnya dengan suara yang semakin pelan.

Antares menyeringai, merasa jengah dengan masalah yang lagi-lagi disebabkan oleh lelaki itu. Dia menarik nafas panjang seraya menyibakkan rambutnya. "Jadi gara-gara itu?" ia memastikkan.

Diandra mengangguk. "Tapi jangan bilang lagi ke orangnya ya, Kak. Gue takut dia malah makin mojokin kita karena dibelain," pintanya.

"Heh, kehed!" seru Naresh yang tiba-tiba menghampiri mereka bersama Darren, Jevon dan Katarina. "Ngapain sia disini sama Diandra? Mau nikung? Ai sia kan udah punya bokem," gertaknya pada Antares.

she fell first, but he fell harder.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang