Happy Reading
Jendra memarkirkan motornya di garasi rumah. Dengan setengah tertatih ia memasuki rumah. Diseretnya kakinya yang mulai terasa nyeri akibat terjatuh tadi. Perlahan ia membuka pintu rumah sambil meringis menahan sakit. Baru saja Jendra menutup pintu, Jagad Bimantara sang ayah sudah muncul di belakangnya dengan wajah heran.
"Jendra? Kaki kamu kenapa?" tanyanya.
"Jatuh," singkat saja jawaban dari Jendra.
"Kok bisa? Jatuh dimana?" Jagad membungkuk, hendak melihat kaki Jendra.
Tapi Jendra justru menghindar.
"Ditabrak," lagi-lagi Jendra menjawab dengan singkat seraya berlalu.
"Apa? Siapa yang nabrak?"
Jendra acuh. Ia meneruskan langkahnya yang terseok-seok meninggalkan sang ayah. Jagad mencoba menahan Jendra dengan memegang tangannya. Namun pemuda itu menepisnya dengan kasar.
"Jen..."
"Jendra capek. Mau tidur."
Jendra melenggang pergi tanpa menoleh sedikitpun. Jagad menghela nafas panjang. Sangat susah mendekati putranya itu. Padahal ia hanya ingin memeriksa keadaan Jendra. Namun Jendra malah menghindarinya seperti biasa.
● BETWEEN TWO HEARTS ●
Brukk!
Jendra meletakkan tasnya dengan kasar di meja belajar. Ia lalu beranjak menuju kamar mandi di sudut kamarnya, dan mulai membersihkan diri.
"Sshhh..." desahnya saat air hangat membelai lukanya.
Panas dan perih. Namun ia tak peduli. Diteruskannya membersihkan badan hingga beberapa saat.
Jendra keluar dari kamar mandi mengenakan sebuah kaos tanpa lengan dan celana pendek. Ia mengusap rambut hitamnya dengan handuk. Kemudian duduk di tepi ranjang dan mengangkat kaki kirinya yang terluka. Nampak sedikit luka lecet di lutut dan lengan serta memar di kakinya. Ia lalu mengoleskan salep yang sebelumnya ia ambil di kotak obat pada luka-lukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Two Hearts | MarkNo (Revisi)
RomanceJENDRA : "Vin.. Tolongin aku, Vin.. Aku takut." MARVIN : "Ssstt... Tenang. Jangan takut! Saya ada disini." Start : 230623 End : 060723 Revisi start : 280624