Happy reading
Jendra kini sudah mulai tenang. Ia diam termenung menatap pada kuda besi kesayangannya,yang entah masih akan bisa kembali seperti semula atau tidak. Sebelumnya ia mengamuk setelah membaca surat ancaman yang ditemukan Chandra dalam helmnya.
"KELUAR LO BRENGSEK!"
"BERANINYA SAMA BENDA MATI! SINI LO PENGECUT! DUEL SAMA GUE!"
"KESINI LO BANGSAT!"
"GUE GAK TAKUT SAMA LO!"
"HADAPI GUE LANGSUNG SINI!"
Berbagai sumpah serapah keluar dari mulutnya. Meneriaki dan memanggil si pemberi teror. Tapi tak ada yang keluar ataupun mendekat. Tak ada yang tahu. Pelaku perusakan ada di antara mereka atau tidak. Tapi ketika tak ada yang menanggapinya, Jendra mengamuk. Dilemparnya helm yang semula dipegang oleh Chandra. Membuat beberapa siswa mundur ketakutan. Sadel sepedanya yang sudah rusak ia tarik paksa dan lepas dalam sekali hentakan, lalu dilemparnya begitu saja.
Jendra yang saat biasa saja sudah mempunyai tenaga luar biasa, disaat mengamuk seperti ini menjadi semakin kuat dan tak terkendali. Kedua sahabatnya serta Chandra dan Aji tidak kuasa menahannya. Hingga kemudian ia mengambil body motornya yang terbelah, lalu membantingnya. Membuat benda itu hancur berkeping-keping.
"Jen, sudah. Berhenti. Udah cukup, Jen," ucap Rendi.
Ia nekat mendekat pada Jendra kemudian merangkul tangannya yang sebelah kiri. Sementara Harsa memegang yang sebelah kanan. Rendi mencoba menenangkan Jendra dengan mengusap dadanya.
"Jen, kalo lo begitu terus, lo makin ngerusak motor lo. Sudah ya?" kali ini Harsa yang membujuknya.
Dan beberapa menit kemudian Jendra tenang. Ia terduduk di sebelah motor kesayangannya. Memegang kepalanya dengan kedua tangan. Rasanya pening. Ia menatap benda itu dengan tatapan sedih. Setelah beberapa saat diam seraya berpikir, Jendra bangkit. Ia meraih ponselnya, mengambil foto motor tersebut, lantas mengirimnya kepada sang ayah.
Beberapa detik kemudian sang ayah menelepon.
"Jendra? Kamu kenapa? Motor kamu kenapa hancur begitu? Kamu gapapa kan? Kamu dimana sekarang?"
"Jendra gapapa. Ini Jendra masih di sekolah. Ada yang ngerusak motor Jendra waktu jam pelajaran tadi. Waktu mau pulang temen Jendra liat keadaan motor Jendra trus laporan sama Jendra."
"Dirusak? Tapi kenapa? Sapa yang ngerusak?"
"Gak tau."
"Kamu ada masalah sama murid lain?"
"Gak ada! Udah deh, Ayah jangan kebanyakan tanya! Nanti aja interogasinya. Sekarang ini motor Jendra gimana?"
"Ayah suruh orang ambil motor kamu, biar dibawa ke bengkel. Sementara kamu, ayah jemput ya?"
"Jendra bisa pulang pake ojek."
"Jen, ayah kuatir sama kamu. Ayah jemput aja ya? Sekalian kita ikut ke bengkel. Gimana?"
"Ck! Yaudah cepet! Jendra tunggu."
![](https://img.wattpad.com/cover/342729991-288-k159148.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Two Hearts | MarkNo (Revisi)
RomanceJENDRA : "Vin.. Tolongin aku, Vin.. Aku takut." MARVIN : "Ssstt... Tenang. Jangan takut! Saya ada disini." Start : 230623 End : 060723 Revisi start : 280624