4 || EMPAT

25.3K 2.5K 141
                                    

Hai semua👋👋

Apa kabar semua?

Terima kasih para readers yang sudah membaca cerita ini, semoga readers suka sama ceirtanya dan mengikuti hingga ending nanti.......

Jangan lupa follow akun author dan beri bintang disetiap partnya😉

Have fun guys....

❤❤❤

Malam harinya, dilapangan MHS sudah ramai dengan tamu undangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam harinya, dilapangan MHS sudah ramai dengan tamu undangan. Seluruh siswa dan alumni sangat antusias dengan perayaan ini.

Para alumni yang bisa bertemu kembali dengan kawan lama. Para siswa yang senang bisa berkenalan dengan senior-senior MHS yang sukses-sukses. Kebanyakan siswa lulusan MHS yang sukses menjadi pengusaha.

Geng Salvador, Anna dan Selena sudah hadir disana. Anna yang bergabung di meja geng Salvador. Sedangkan Selena memilih meja sendiri. Dia muak melihat wajah perempuan itu.

"Aluna mana sih?" Selena clingak-clinguk mencari keberadaan Aluna. Acara sudah hampir dimulai, namun Aluna belum sampai.

"Apa terjadi sesuatu?" Gumamnya lagi.

"Mana nenek lampir itu? Tumben belum datang?" Seru Aga yang tetap duduk ditempatnya. Selena hanya mendengus. Menghiraukan saja pertanyaan Aga yang sangat menyebalkan itu.

Bisa-bisa memanggil Aluna nenek lampir. Padahal kalau mengetahui bagaimana aslinya Aluna pasti mereka akan merasa malu telah membela Perempuan itu dari pada Aluna.

Selena mengetahui kelakuan Anna yang asli. Hal itulah yang semakin membuat Selena muak pada perempuan itu.

"Nenek lampir pasti lagi marah-marah dirumah karena tidak dijemput Aksa." Timpal Max ketika tidak mendapatkan jawaban Selena. Aga dan Max tertawa terbahak.

Aksa lebih memilih berangkat dengan Anna ketimbang harus menjemput Aluna.

Namun, tiba-tiba tawa itu berhenti. Mereka menatap kearah pintu masuk. Semua mata memandangnya dengan keheningan tercipta seakan acara ini menanti mereka sang bintang utama.

Aluna dan Alena berjalan bersisihan dengan gaya anggun mereka yang membuat semua tamu undangan perpesona. Mereka perpaduan manusia dan dewi yang begitu memukau.

Memang gen Valeno bukan kaleng-kaleng. Keturunan Valeno memiliki daya tarik yang sangat bagus dan visual yang mengagumkan.

"Perfect." Gumam Max menatap Aluna dan Alena yang baru saja datang. Aga mengangguk ketika mendengar gumam Max.

Aksa dan Dante yang menatap Alena terpesona. Sejak pertemuan makan malam dulu, Aksa merasa tertarik pada wanita yang berjarak beberapa tahun diatasnya itu. Dante, dia menatap Alena karena merasa matanya tak bisa dialihkan dari obyek itu.

Namun, Aksa segera mengenyahkan pikirannya itu dari kecantikan Alena yang terpancar, dia mengingatkan bahwa dirinya sudah memiliki Anna, wanita yang dia cintai sejak dulu.

LOTTA D'AMORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang