13 || TIGA BELAS

15.8K 1.4K 46
                                    

Hai semua👋👋

Gimana kabar kalian?

Terimakasih para readers yang sudah membaca cerita ini hingga part ini, semoga kalian suka sama ceritanya dan membaca hingga ending nanti😉

⚠️⚠️ Jangan lupa follow akun author dan beri tanda bintang disetiap partnya👍

Have fun guys.....

❤❤❤

Selesai Alena kembali keruang make up-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai Alena kembali keruang make up-nya. Melepas semua aksesoris yang menempel di tubuhnya. Apalagi aksesoris kepala yang membuat kepalanya pusing saja.

Mengambil ponselnya melihat mungkin ada hal penting. Paling mencengangkan 10 pesan belum dibuka dan 127 panggilan tidak terjawab dari nomor Dante.

Dante
Sayang!

Sayang!

Kamu dimana?

Sayang, lagi ngapain?

Sayang, kangen😭

Sayang, lagi pemotretan?

Sayang! Cintanya Dante.

Jawab ihhh, sebel dehh

Jawab! kali enggak aku ngambek.

Alena tertawa melihat pesan-pesan Dante yang alay itu. Apakah sikap Dante seperti ini? Manja dan suka merengek.

"Alena, setelah ini kamu mau kemana?" Tanya Bryan yang tiba-tiba masuk ke ruang make up Alena. Alena mengalihkan atensinya pada Bryan yang berdiri disampingnya.

"Pulang."

"Mau aku antar? Sekalian mungkin saja searah." Tawar Bryan menatap wajah ayu Alena tanpa make up.

"Tidak perlu, Bryan. Aku akan pulang bersama Milly, managerku." Tolak Alena.

"Ahh begitu, baiklah. Kalau begitu aku pulang dulu. Bye! Semoga kita ketemu project sama lagi." Pamit Bryan.

"Bye Bryan. Semoga saja. Senang bekerjasama denganmu." Balas Alena. Bryan berlalu.

"Bagaimana Mil? Apakah sudah semua?" Tanya Alena ketika sudah kembali mengenakan pakaian sebelum pemotretan. Menenteng tas dan ponselnya menghampiri Milly.

"Sudah. Ayo kita pulang." Alena dan Milly berjalan beriringan menuju parkiran.

"Selamat sore pak Robert." Sapa Milly diikuti Alena ketika mereka berpapasan dengan pak Robert di lobi agensi.

"Sore, Alena, Milly. Selesai pemotretan?" Tanya pak Robert dan dijawab antusias oleh Milly. Alena hanya mengangguk saja.

"Baiklah. Hati-hati dijalan." Pak Robert berlalu terlebih dahulu. "Tampan sekali." Puji Milly menatap kagum pada Pak Robert yang sudah berlalu.

LOTTA D'AMORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang