19 || SEMBILAN BELAS

12.1K 1.6K 79
                                    

Hai semua👋👋

Apa kabar semua?

Terima kasih untuk para readers yang sudah mendukung cerita ini dan maaih setia membaca hingga part ini..... semoga kalian suka sama ceritanya.....

Terima kasih juga atas kritik dan sarannya, nanti masih ada tahap revisi setelah ending nanti....

⚠️ Jangan lupa follow akun saya dan beri tanda bintang (☆) disetiap partnya👍

Have fun guys......

❤❤❤

Siang harinya, pemberitaan sedikit berkurang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang harinya, pemberitaan sedikit berkurang. Namun, masih beberapa masyarakat yang menghujat Aluna dan Ethan sebagai pengkhianat.

Meski berita sudah di takedown, tetap saja masyarakat sudah membacanya bahkan dishare ulang.

Alena berdoa semoga saja, Aluna belum melihat berita ini. Dia tidak mau mental Aluna semakin down.

Kring! Kring! Kring!

"Halo Nona." Sapa orang diseberang telepon sana.

"Ya. Ada apa pak Tio? Apakah kondisi disana belum membaik?"

"Disini sudah cukup membaik nona. Tapi ada masalah dalam proyek kerjasama dengan pihak Admaja company, nona. Pihak Admaja company memutuskan kerjasama secara sepihak dan merugikan perusahaan karena pembangunan sudah setengah jalan."

Alena mengurut ujung hidungnya. Lelah dengan semua ini, "Cari tahu apa permasalahannya. Nanti kita cari solusinya."

"Baik Nona. Oh iya, sebelumnya tuan Valfredo menghubungi saya dan membuat janji temu dengan Nona."

"Tuan Valfredo? Ayah Ethan?" Pak Tio mengangguk dan mengiyakan.

"Ya nona. Tuan Valfredo ingin bertemu dengan nona untuk membahas masalah itu."

"Baiklah. Saya akan menemuinya."

◇◇◇

Sore harinya, orang suruhan Alena langsung memberikan hasil pencariannya. Mengirim melalui email. Alena membukanya.

Alena mendapatkannya. Dia akan menyerang balik pelakunya.

Alena mendapatkan rahasia yang sangat ditutupi orang itu dari publik. Tapi dia akan menggunakan rahasia itu nanti, diwaktu yang tepat. Bukan sekarang.

"Apakah hasil yang kau berikan sangat akurat?" Tanya Alena melalui sambungan telepon.

"Benar Nona. Saya yakin dengan hasil yang saya temukan."

"Baiklah. Kirim bukti kekerasaan itu ke seorang reporter. Saya tunggu hasilnya besok pagi. Serta hancurkan keluarga yang menyebarkan gambar itu."

"Baik nona. Saya laksanakan." Panggilan terputus.

LOTTA D'AMORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang