12 || DUA BELAS

15.9K 1.5K 11
                                    

Hai semua👋👋👋

Gimana kabar kalian?

Terima kasih para readers yang membaca cerita ini, semoga kalian suka sama cerita ini dan membaca hingga ending nanti😉

⚠️⚠️ Jangan lupa follow akun author dan beri bintang disetiap partnya👍

Have fun guys.....

❤❤❤

"Hubungan yang bagaimana lo maksud?" Bisik balik Ethan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hubungan yang bagaimana lo maksud?" Bisik balik Ethan. Dia tidak mau teman yang lainnya mendengarkan pembicaraan mereka. Untung saja mereka masih asik dengan Anna.

"Lo tau maksud gue."

"Masih sama. Tapi setidaknya kak Alena merestuinya." Mendengar nama Alena disebut Dante menoleh pada Ethan. Meminta penjelasan lebih rinci.

"Tadi sebelum kesini, gue bicara sama kak Alena. Kak Alena sudah mengetahui perasaan gue pada Aluna. Entah apa pertimbangannya, dia mendukung gue." Dante mengangguk, jadi pujaan hatinya itu mengetahui.

"Apa yang kalian bicarakan? Kenapa berbisik seperti itu?" Curiga Aga menatap Ethan dan Dante berganti. Membuat Aksa, Max dan Anna juga menatap Ethan dan Dante.

"Bukan hal penting." Kata Ethan menjawab. Tak percaya dengan perkataan Ethan, Aga beralih menatap Dante. Tapi pria itu hanya mengedikkan bahunya. Tak ingin membahasnya.

Melihat tanggapan Dante yang begitu membuat Aga berdecak kesal. Dante selalu begitu, tidak ingin bercerita dan irit bicara. Aga tak menanggapinya lagi. Kalau dia memaksa Dante jujur dia akan kesal sendiri.

Geng Salvador kembali berbincang. Tapi Anna masih menatap curiga Dante dan Ethan. Dia tak percaya atas jawaban Ethan. Dia akan mencari tahu apa yang disembunyikan oleh mereka berdua.

"Apakah kalian sudah jadian?" Goda Max menatap Aksa dan Anna bergantian. Anna nampak menunduk malu-malu. Aksa tak menjawab sama sekali.

"Jawab dong! Kalo sudah pajak jadian dong." Kata Aga.

"Ka---kami ha--hanya berteman saja." Jawab Anna yang masih malu-malu.

"Jangan seperti itu. Kalian saling mencintai masak nggak jadian." Gerutu Max.

"Gue masih tunangan." Sahut Aksa.

"Ingat belum. Pertunangan kalian ditunda. Toh misal kalo kau pacaran sama Anna bukannya membuat nenek lampir itu semakin sakit hati, secarakan nenek lampir itu cinta sama kau." Tutur Aga. Ethan hanya mendelik tajam mendengar perkataan Aga yang selalu menyudutkan Aluna.

"Bener tuh. Kalau nenek lampir itu sakit hati. Nenek lampir itu bisa membatalkan pertunangannya." Dukung Max.

'Menyakiti Aluna secara tidak langsung?' -- batin Aksa. Aksa memiliki dendam pada Aluna. Dendam karena cinta Aluna. Orang tuanya selalu menekan dan mengekang kebebasan dirinya memilih jalan hidup. Dia harus membalasnya. Senyum picik nampak di sudut bibirnya.

LOTTA D'AMORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang