22 || DUA DUA

11.1K 1.3K 65
                                    

Hai semua👋👋

Gimana kabarnya?

Terima kasih untuk para readers yang sudah setia mwmbaca cerita ini hingga part 22, semoga kalian suka sama ceritanya dan membaca hingga ending nanti🙏

Terima kasih juga atas dukungannya, serta saran dan kritik kalian🙏🙏.

⚠️ Jangan lupa follow akun author dan jangan lupan beri tanda bintang (☆) disetiap partnya👍👍

Have fun guys......

❤❤❤

"Dante mengamuk pagi harinya karena tak menemukan kak Alenanya disisinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dante mengamuk pagi harinya karena tak menemukan kak Alenanya disisinya. Pagi itu kamu bangun kesiangan karena itu keluarga Valeno berpamitan pulang, kamu masih tidur. Tapi ketika kamu bangun, kamu meraung menangis kencang karena tidak menemukan Alena. Sampai Mama dan Papa kewalahan menenangkanmu saat itu."

"Benarkah begitu? Kenapa tidak antarkan aku menemui Alena?"

"Kamu tahu, saat itu memang keluarga Valeno baru saja tiba di negara ini. Tapi keesokan harinya Alena harus kembali ke Paris. Dia harus bersekolah disana. Sejak saat itu kamu murung dikamar, selalu bertanya dimana kak Alena-nya." Sambung Tuan Giordano melanjutkan cerita istrinya. Ternyata Dante posesif sejak dini.

Setahunya Alena bersekolah di Paris hingga mengembangkan bisnis disana dan meraih cita-citanya. Baru saat kematian kedua orang tuanya dan kali ini Alena kembali ke Indonesia.

"Bahkan Papa dan Mama sudah berusaha mengalihkanmu dengan mengajak ke taman bermain ataupun mengajak bermain dengan anak tetangga, tapi tetap saja kamu masih mengingat dengan Alena. Hingga 2 tahun setelahnya kamu memiliki teman. Sejak kamu berteman dengan mereka, sikap kamu sedikit berubah meski tak banyak tapi itu lebih baik daripada sebelumnya."

"Padahal dulu kita hanya sebentar saja bermainnya." Kekeh Alena.

"Ya. Kami pikir juga begitu, kalian bertemu sebentar saja mungkin Dante akan lupa begitu saja apalagi dia dulu masih kecil. Tapi dugaan kami salah, Dante murung sangat lama karena kepergianmu. Sejak kecil sudah jadi hucinnya kakak Alena." Seloroh Nyonya Giordano mengejek anaknya dia akhir kalimatnya.

"Mama sok ngomong bucin segala. Emang tahu apa artinya?" Timpal Dante.

"Tahulah." Sombong Nyonya Giordano.

"Apa?" Tantang Dante.

"Budak Cinta. Gini-gini mama juga update tahu." Balas Nyonya Giordano yang membuat yang lain tertawa.

Perbincangan terus berlanjut, Alena menceritakan harinya selama di Paris, hanya sekilas saja. Dante selalu menjadi korban bahan candaan kedua orang tuanya yang mengatakan keburukan-keburukannya dimasa kecil. Bukan hal yang buruk tapi lebih ke hal memalukan.

"Ah tidak terasa waktu cepat berlalu, sudah hampir larut malam." Cetus Dante akhirnya agar sang mama menghentikan ceritanya.

Akhirnya Alena pamit pulang karena sudah malam. "Dante, antarkan Alena pulang ya? Sudah malam." Titah Tuan Giordano, lalu diangguki Dante.

LOTTA D'AMORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang