24 || DUA EMPAT

8.9K 1K 58
                                    

Double up!!!

Maaf banget lama nggak up, maka aku double up ya🙏

Semoga kalian suka sama ceritanya dan terima kasih atas dukungan kalian🙏🙏

Semoga kalian suka sama ceritanya dan terima kasih atas dukungan kalian🙏🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksa menggeret koper miliknya, Aksa memilih jadwal penerbangan pagi hari. Aksa tidak mau situasi semakin panas, apalagi Aksa tahu siang nanti Aluna dan Alena melakukan konferensi pers.

Aksa berat meninggalkan mama sendirian di sini, mengingat Papanya jarang sekali pulang dan terkadang akan kasar pada Mamanya.

"Kamu yakin akan berangkat sekarang?" Tanya Nyonya Rendra sedih melepaskan kepergian sang putra. Aksa hanya dia antarkan oleh sang mama dan teman-temannya.

"Iya ma. Aksa akan memilih sekolah disana dan menenangkan diri." Ucap Aksa memeluk sang mama.

"Kalau mama ada apa-apa langsung hubungi Aksa. Nanti Aksa akan kembali." Pesan Aksa sembari melerai pelukannya.

"Hati-hati disana bos." Kata Aga diangguki oleh Max, Dante dan Ethan. Mereka juga berat Aksa memilih pergi tapi mau bagaimana lagi mereka akan terus mendukung semua keputusan Aksa.

Dante, Ethan, Aga, dan Max tidak tahu masalah sebenarnya yang mereka tahu tiba-tiba Aksa memutuskan pindah ke Amerika untuk menenangkan diri dan bersekolah disana. Sekarang pemberitaan sedang panas-panasnya mengenai Aksa.

"Terima kasih. Aku harap kata masih bisa berteman seperti dulu." Ucap Aksa.

"Tentu saja. Kita akan selamanya berteman." Tegas Ethan.

"Maaf atas semua kesalahanku. Tolong sampaikan permintaan maafku untuk Aluna. Aku banyak melakukan kesalahan padanya." Mohon Aksa.

Ethan mengangguk. "Aku akan menyampaikannya. Jaga kesehatan disana jangan melakukan kesalahan lagi."

Aksa terharu teman-temannya masih mau baik padanya setelah apa yang dia lakukan.

Katakanlah dia pengecut, pergi saat ada masalah. Tapi mau bagaimana lagi papanya ingin dia pergi ke Amerika.

Mereka berpelukan ala cowok dan Aksa kembali memeluk sang mama. "Tolong jaga mamaku." Pintanya pada teman-temannya.

"Ya. Kita akan menjaganya." Balas Dante.

Panggilan keberangkatan sudah berbunyi, Aksa bersiap masuk kedalam pesawat. Mamanya terus mengeluarkan air matanya. Dante memeluk mama Aksa menenangkannya.

"Hati-hati nak." Lirih Nyonya Rendra.

■■■

Nyonya Rendra menangis melihat semua pemberitaan yang memojokkan sang anak. Dia tidak percaya semua akan menjadi seperti ini.

"Maafkan kami nak, maaf karena kami, kamu harus menanggung semua ini. Maaf, semua karena keegoisan papamu dan ketidakmampuan mama." Lirih Nyonya Rendra terduduk di ranjang kamarnya.

LOTTA D'AMORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang