3. SHE'S GONE

426 100 22
                                    

🔪🔪🔪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔪🔪🔪

"Aira"

"Hmm..."

"Ra..."

"Hmm..."

"Ck, gak usah sok dingin, lo!"

"Apaan, sih? Gue lagi fokus, nji-"

"Liat pria serba hitam itu, dari tadi nengokin gue terus. Parno gue."

"Mana?" Aira celingak celinguk mencari pria yang barusan yang ditunjuk Keeyara. Hasilnya nihil. "Mana? Yang bener lu!"

"I'm seriously! Look-loh?" Kening Keeyara berkerut setelah tahu bahwa pria serba hitam itu tidak ada disana. "Sumpah, gue gak boong, gu-"

"Kebanyakan nonton film horor, lo. Udah, gak usah diliatin kalo pria itu datang lagi," potong Aira tak peduli.

"Tapi dia ngikutin gue terus... mmm... gue mau BAK lagi, aduh."

"Perlu gue temani?" tanya Aira melihat reaksi sahabatnya yang kebelet.

"Gue sendiri aja. Pegangin totebag gue. Toiletnya deket dari sini, kok. Gak lama, cuma BAK."

"Yaudah, GPL!"

"Yu!" Keeyara memutarkan badan lalu melangkah cepat menuju ke toilet yang tidak terlalu ramai tanpa meminta izin dari Bu Thomas.

Setelah panggilan alam, Keeyara lega. Bergegas mencuci tangan. Keluar, lalu sambil celingak-celinguk melihat lorong yang suhunya begitu dingin. Pantas, ruangan yang super indah ini juga dipenuhi AC. Sehingga warga yang berkunjung pun merasa sejuk dan selalu semangat dan betah untuk melihat benda benda fosil di museum ini.

Sepi, sepertinya warga London yang hadir di museum pada berpulangan. Entahlah, Keeyara tidak peduli.

Deg!

Barusan Keeyara tak sengaja melihat sosok pria itu lagi. Jaraknya jauh, tapi itu sukses membuat bulu kuduknya berdiri.

Ya Tuhan lindungi hamba. Huuftt... tarik napas dan jangan liat ke belakang Keeyara. Fokus ke depan dan berjalan cepat. Batinnya. Keringat bercucuran deras. Padahal suhu di dalam ruangan ini tersedia pendingin yang banyak.

Tap... tap... tap...

Langkah demi langkah Keeyara mulai menjauh dari sosok pria tadi. Yang terpenting, dirinya harus sampai ke tempat keramaian. Dan... impiannya terwujud kalau banyak manusia di ujung sana yang sibuk melihat isi museum. Tinggal lima belas langkah lagi ia akan sampai.

GREP!

Tangan Keeyara ditarik tiba-tiba ke samping dan mulutnya ditutup paksa. Tentu gadis itu memberontak sambil berusaha memukul mukul tangan kekar pria tak dikenal ini.

"Emm! Umph! Mmm!"

"Shut up!" bisik Ethlan dengan nada yang penuh penekanan. Diraihnya benda pipih di saku celananya lalu segera menghubungi sahabatnya.

MY CRUEL BOY (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang