⚠️YG PLAGIAT KUDOAKAN HIDUPNYA SENGSARA SELAMANYA, INGAT TUHAN MAHA MELIHAT!!!⚠️
~~Follow dulu sebelum baca! Ok?~~
••Mengandung 🔞 tapi tidak terlalu banyak••
Ethlan itu kejam
Ethlan itu nakal
Ethlan itu obsesi, bukan cinta.
Menjadi korban penculik...
Tanpa basa basi, langsung gas! 🔥votment! Author tandai nanti yg Silent readers di sini. Eheheheh😃
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🔪🔪🔪
Ning... nong!!!
Ethlan berdecak. Di malam hari begini, masih ada orang yang bertamu. Padahal sudah menunjukkan jam setengah sebelas.
Ning... nong!!
Pria itu menyudahi tegukan kopinya. Beranjak malas menuju pintu utama. Langkah demi langkah, ia kemudian menarik gagang pintu setelah memencet beberapa kode untuk membukanya.
"Ethlan!"
Seketika itu juga, bola mata pria itu membulat tak percaya, Jantungnya berpacu cepat bahkan tubuhnya menegang bak patung.
"Ethlan! Kau masih ingat aku?" tanya wanita itu sambil menunjukki dirinya. "Ini aku Jessy! Aku datang untukmu!"
"Je... Jessy?" beo Ethlan, rautnya masih tak percaya.
Bola mata wanita itu berkaca-kaca. Tersenyum lebar bak melihat hal yang istimewa di matanya. "Iya, sayang."
Melihat penampilan wanita ini memang ciri khasnya Jessy. Pakaiannya hanya berkaos pendek dan rok selutut, terlihat masih lusuh. Rambutnya sedikit acak-acakan entah karena apa. Namun, kehadiran Jessy begitu berbunga-bunga kala rindunya yang sangat berat ia pikul, kini ada di depan mata.
"Je... Jessy... bukannya kamu sudah ma... mati?" Ethlan melangkah pelan lalu memeluk erat tubuh kekasihnya.
Sang empu tentu tersenyum kecut disertai haru seraya menjawab, "aku belum mati, Ethlan. Aku-"
"Ethlan?"
Yang dipanggil sontak menoleh sigap ke belakang. Terlihat seorang gadis berpakaian minim tengah menatap mereka yang sedang berpelukan rindu.
"Dia... Jessy?" Keeyara menunjuk wanita yang dipeluk Ethlan.
"I... iya, Keeyara. Ak-"
"Dia siapa sayang?" tanya Jessy. Jarinya menunjuk rendah ke arah yang dimaksud. "Wajahnya kok mirip sekali denganku?"
"D-di-dia... adik sepupu jauh ku. Kebetulan wajah kalian memang mirip sekali," jawabnya terbata-bata.
JDERRR!!
Bagai petir di siang bolong, tapi arah petir tersebut malah seperti menyetrum ke ulu hatinya Keeyara.
"Ooh iya, saya baru ingat. Bentar lagi kamu akan menjadi idola terkenal kan? Aku ingin melihat kau nanti saat konser. Kita berdua saja, ke konser itu?" pinta Jessy.
