8. LELAH & KESAL

397 107 87
                                    

Ooopss! Sperti biasa vote &
komen!
Votemu, semangatku!

Part 8, kini up!! 💗💗

Selamat membaca!!

***

🔪🔪🔪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔪🔪🔪

Ning... nong...

"Nak, tolong bukain pintu!" titah Elki - mama kandungnya Rai.

Yang disuruh segera menutup buku pelajarannya di meja ruang tamu. Segera melangkah cepat dan membukanya. Seketika matanya melebar melihat ada seorang gadis cantik berdiri tepat dihadapannya. Dia memakai outfit ala gadis Korea, padahal umurnya masih 14 tahun. Namun, jika dilihat dari postur tubuhnya, gadis itu tinggi, sama seperti anak remaja SMA lainnya. Bahkan Rai juga tak kalah tinggi dari gadis itu.

"Sore, Rai!" sapa gadis itu dengan senyuman yang merekah.

Jika para lelaki lain, bahkan para om-om pun bakal tergoda oleh pesonanya. Namun, itu tidak berlaku bagi Rai, cowok itu mengatakan 'hmm' saja tanpa ada ekspresi sama sekali.

"Aku mau-"

BLAMM!

"Ya Tuhan!" Elki terkejut melihat Rai kembali ke meja ruang tamu. "Yang tadi itu Natasha, kan? Kamu gak ajak Natasha masuk? Gak sopan kamu ya, Rai. Kamu gak boleh kek gitu!"

Rai menoleh ke arah mamanya. "Dia kesini gak berguna. Buang-buangin waktu belajarku."

"Ya setidaknya mama mau jumpain dia. Asal kamu tau nak, Natasha itu gadis yang baik, ramah, cantik lagi. Masa kamu gak suka sedikit pun ama dia?"

"Gak! Pokoknya enggak! Kalau mama mau, ajak dia masuk atau ngapain gitu, tapi jangan ganggu aku, ma. Aku mau sendiri dulu. Aku mau belajar." Rai mengendus kesal. Tatapannya berganti ke arah samping, tidak ingin melihat wajah mamanya.

Elki memijat keningnya. "Sayang, apa sih yang kamu gak suka dari Natasha, hah? Apa kamu masih mikirin Keeyara? Ya, kan? Dia udah hilang, jauh lagi. Udah gitu kamu masih berharap nungguin dia kembali?"

"Mama! Kenapa topiknya lari ke sana?" Keluar juga emosi Rai. "Oke, sekarang aku mau nanya. Apa yang mama gak suka dari Keeyara? Setiap orang memang pendapatnya berbeda-beda. Tapi, kalau aku sendiri memang gak suka ama Natasha dari dulu. Jangan paksa hati orang, mah. Jadi plis, gak usah jodoh-jodohin aku dengan Natasha." Rai menyatukan kedua tangan seperti orang memohon. "Aku tetap memilih Keeyara. Tidak peduli dia hilang ampe bertahun-tahun, aku tetap menunggunya." Puas mengeluarkan unek-uneknya, Rai menurunkan kedua tangannya, lalu menghampiri meja ruang tamu untuk merapikan buku tugasnya dan pergi ke kamar.

Elki mengendus napas gusar seraya memijit pelipisnya. "Dasar anak keras kepala." Wanita itu segera melangkah mendekati pintu untuk melihat, apakah Natasha masih di luar atau tidak.

MY CRUEL BOY (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang