"Ibu!!"
Dinding rumah sakit yang menjadi saksi bisu kejadian tersebut, sesuatu yang mengubah segala dalam hidupnya.
Seorang wanita paruh baya terbaling tidak berdaya di atas ranjang pasien, tersenyum sayu pada anak kecil di dekatnya. Jemari yang terlihat kurus kering, menyentuh wajah gadis kecil itu.
"Karin," panggil wanita itu. "Bisakah kamu berjanji padaku?"
Gadis kecil yang tengah menahan air matanya mengangguk lemah, meremas pakaiannya.
"Berjanjilah padaku untuk menjaga Ai kecilku. Sepertinya aku terlalu memanjakannya sehingga ia tumbuh menjadi anak yang selalu merengek." Wanita itu tetap mempertahankan senyumannya, suaranya terdengar putus-putus. "Aku percaya, jika bersamamu pasti Ai-ku akan menjadi anak baik."
Gadis kecil itu mengangguk, menjawab dengan suara terbata," Bunda Ria, Bunda gak perlu khawatir. Karin pasti akan jagain Ai, Karin janji!"
Wanita itu tersenyum, menyayangkan sedikit sisa waktu yang dimiliki karena tidak bisa melihat putri kecilnya sebelum pergi. Ia tidak pernah membandingkan kedua gadis itu. Walau Karin bukan putri kandung, Ria tetap menyayanginya.
Sementara itu, Ai terus menerus menangis sembari berteriak memanggil sang ibu, berharap dapat melihatnya walau sekali saja.
Gedoran serta teriakan perempuan kecil itu terdengar dari luar begitu memekik telinga. Teriakan histeris yang berasal dari putri kesayangan.
Ria hanya bisa tersenyum, ia tidak sanggup melihat Ai.
"Jangan lupakan janjimu pada Bunda, Karin."
Untuk terakhir kalinya, Karin mengangguk dengan wajah yang berlinang air mata. Menangisi kepergian Ria untuk selamanya.
"Aku sudah melanggar janjiku sendiri, bahkan kehilanganmu."

KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
Misterio / Suspenso"Semua perhatian hanya akan tertuju padaku!" Ailette Kathleen. Siapa yang tidak mengenalnya. Siswi yang berhasil menarik perhatian warga sekolah karena kepintaran serta perilaku dan sikapnya yang ramah dan manis kepada siapa pun. Tidak ada yang meny...