16.

965 48 0
                                    

Happy reading......

Di sisi lain

Di sisi lain kini Kean tengah pingsan sejak tadi dan ia belum bangun, sedangkan Cakra sendiri ntah dia pergi kemana.

Tidak lama dari itu terdengar suara lenguhan dari Kean yang mulai terbangun dari pingsan nya dengan menyesuaikan pandangan nya dengan lampu di kamar itu.

"Eunghh" lenguh Kean dan mencoba menduduk kan badan nya walau kini badan nya terasa sakit.

Setelah menduduk kan badan nya, Kean pun melihat sekitar nya dan ia tidak menemukan keberadaan Cakra, sehingga ia berpikir bahwa masih ada kesempatan untuk kabur dari sana.

Kean pun bangkit dari duduk nya dan berjalan dengan tertatih tatih ke arah pintu, saat ia akan membuka pintu itu tiba tiba pintu kamar itu sudah terbuka terlebih dahulu dan memperlihatkan Cakra yang kini berdiri tegap di depan nya.

Kean yang melihat Cakra di depan nya pun sontak terkejut dan berjalan mundur, Cakra yang melihat Kean berjalan mundur pun hanya tersenyum dan ia pun ikut berjalan ke arah Kean yang membuat Kean semakin berjalan mundur.

"Kenapa? Mau kabur hm? Lo nggak bakal bisa kabur dari genggaman gue Kean, lo harus tanggung jawab dan harus tinggal di sini bareng gue atau...." Cakra pun menjeda ucapan nya yang membuat Kean mengeyitkan dahi nya bingung.

"Anak lo yang ada di kandungan lo itu bakal gue bunuh?" Lanjut Cakra yang membuat kedua mata Kean melotot.

"Apa apaan lo! Lo nggak berhak buat ngebunuk anak gue!" Ucap Kean dengan penuh emosi ke arah Cakra yang menatap nya datar.

"Gue nggak peduli yang penting lo sekarang tinggal sama gue atau anak lo gue bunuh?"

Kean yang mendengar itu pun semakin emosi, tetapi saat ini ia tidak bisa apa apa, sehingga ia berfikir untuk menuruti saja kemauan Cakra dan setelah itu ia akan mencoba mencari cara untuk kabur dari genggaman Cakra.

Kean pun mengangguk setuju yang membuat Cakra tersenyum penuh kemenangan dan ia pun berjalan mendekati Kean, tetapi Kean berjalan mundur kembali.

"Berhenti! Jangan mendekat Cakra!" Ucap Kean kepada Cakra yang kini semakin mendekati nya seolah olah ucapan Kean hanya angin berlalu bagi nya.

Kean yang terus berjalan mundur pun sontak punggung nya menabrak sesuatu yang ternyata itu adalah meja, sehingga membuat nya kini terpojok tidak bisa berbuat apa apa yang membuat nya pasrah saja.

Cakra yang melihat Kean pasrah saat di dekati oleh diri nya pun hanya tersenyum dan semakin mendekat kan diri nya kepada Kean yang kini sudah memalingkan wajah nya.

"Lo cantik Kean, tapi sayang lo udah jadi milik orang lain" ucap Cakra smabil menarik dagu Kean yang membuat Kean kini bertatapan dengan diri nya.

"Lepasin tangan kotor lo dari dagu gue Cak!" Ucap Kean kepada Cakra yang tengah memegang dagu nya.

"Kalo gue nggak mau?"

Kean yang sudah kesal dengan Cakra pun menepis paksa tangan Cakra dari dagu nya. Cakra yang melihat itu pun hanya terkekeh kecil, Kean pun berjalan ke arah kamar mandi, untuk mandi? Ntahlah.

Cakra yang melihat Kean berjalan ke arah kamar mandi pun hanya tersenyum dan ia berjalan keluar kamar menuju ke salah satu ruangan nya, ntah apa yang akan Cakra lakukan.

.

.

.

.

Di kamar mandi

Kean kini berada di kamar mandi bukan untuk mandi, melainkan ia sedang memikir kan cara untuk kabur dari rumah terkutuk ini.

Kean pun melihat lihat sekitar dan ia menemukan jendela samping bathtup, ia pun berjalan ke sana dengan penuh semangat dan membuka jendela tersebut.

Saat ia membuka jendela itu, ia melihat jika ia kini sedang berada di lantai dua dan tidak mungkin ia melompat dari lantai dua menuju lantai satu, karna ia akan membunuh nyawa nya sendiri dan anak nya.

Kean pun kembali berpikir keras dan ia menemukan cara untuk mengambil sebuah kain yang panjang dan akan ia ikat di gagang jendela dan setelah itu ia akan turun ke lantai bawah dengan hati hati.

Dengan segera Kean pun mengambil kain yang lumayan panjang dan segera mengikat nya di gagang jendela, setelah itu ia pun berpegangan kuat di kain itu dan turun dari sana dengan penuh ketahi hatian.

Tetapi sayang nya saat Kean sedang turun dengan hati hati tiba tiba kain itu terlepas dari gagang jendala yang membuat Kean jatuh dari sana.

Kean yang melihat itu pun menutup mata nya kuat kuat dan berdo'a kepada tuhan agar ia di beri keselamatan dan ia tidak mati untuk usia muda.

'Bangsat! Gue mohon, gue jangan mati muda dulu kasian sama anak gue! Gue nggak mau mati muda gilaa!' batin Kean dengan perasaan nya yang kini sudah berteriak dan jantung nya yang berdebar dengan kencang nya sampai....

Brukk!

Yap, Kean merasakan jika tubuh nya seperti di tangkap oleh seseorang yang membuat nya membuka mata perlahan untuk melihat siapa yang menangkap nya.

Saat Kean membuka mata untuk melihat siapa yang menangkap nya, ia pun melototkan mata nya saat tau siapa yang menangkap nya.

"Mau kabur hm? Terina hukuman mu sayang" ucap pria itu yang tak lain tak bukan Cakra.

Cakra pun membawa Kean masuk ke dalam rumah kembali dan menghiraukan pemberontakan Kean dan memilih untuk mengabaikan nya, ia memikir kan sesuatu yang akan menyiksa Kean nanti nya agar Kean mau menurut kepada diri nya.

Tbc.

Jangan lupa vote and komen.

Terima kasih ^_^

The Mahendra Family || Married BL season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang