41.

729 32 1
                                    

Happy reading......

Malam hari

Kini hari pun mulai menjelang malam dan terlihat dua sejoli yang sudah berada di ruang makan yang tengah menikmati makanan mereka masing masing, tanpa memperdulikan sekitar nya.

Saat mereka tengah enak enaknya memakan makanan mereka masibg masing, tiba tiba saja dari arah pintu masuk terdengar suara ketukan yang membuat aktivitas mereka terhenti sesaat.

Tok!

Tok!

Tok!

Kean dan Rakha pun mengalihkan atensi mereka secara bersama ke arah pintu dan kemudian mereka berdua pun saling tatap dengan raut wajah bingung.

"Siapa orang yang dateng ke rumah malem malem gini, Kha?" Tanya Kean dengan raut wajah bingung dan di jawab dengan hendikan bahu oleh Rakha.

"Nggak tau yang, mungkin ayah sama mama?" Yaudah sana bukain pintu nya gih, kasian ayah sama mama ke dinginan di luar tuh" Jawab Rakha dan kembali melanjutkan acara makan nya yang tertunda barusan.

Kean yang mendengar ucapan sang suami pun menganggukan kepala nya dan menaruh sendok dan garpu nya dengan rapih di atas piring nya dan berdiri dari tempat duduk nya.

Ia pun berjalan menuju ke arah ruang tamu dengan kesusahan akibat perutnya yang sudah mulai membesar, sehingga ia tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.

Sesampainya di depan pintu ia pun segera membuka pintu dan alangkah terkejut nya, karna ayah dan mama membawa banyak tas belanjaan di tangan mereka.

"Eh, ma, pa kok kalian bawa belanjaan sebanyak itu? Mau buat apa emang?" Tanya Kean dengan raut wajah polos nya.

"Aduhh, kamu itu ini semua buat cucu mama dong kan mama sebagai seorang nenek harus bisa royal sama cucu sendiri" jawab mama mertuanya dengan tersenyum ke arah Kean.

"Tap-"

"Udah nggak usah tapi tapian, mama tau kok kamu mau nolak hadiah dari mama kan? Udah nggak usah di tolak, terima aja Kean"

"Jadi nggak enak sama mama"

"Nggak enak gimana, kamu udah mama anggap sebagai anak sendiri loh semenjak kamu menikah sama anak nya mama"

"Iya ma, yaudah masuk ma Rakha di dalem lagi makan"

Mereka bertiga pun segera berjalan masuk ke dalam rumah dan tidak lupa Kean menutup pintu agar tidak ada orang yang masuk ke dalam rumah tanpa sepengetahuan nya.

.

.

.

.

Di ruang tamu

Setelah acara makan makan barusan, kini terlihat Kean dan Rakha serta kedua orang tua nya tengah duduk sambil berbincang di ruang tamu.

"Kean" panggil ibu mertuanya kepadanya.

"Iya, ma kenapa?" Tanya Kean kepada ibu mertunya.

"Kandungan kamu udah berapa bulan?" Tanya balik snag ibu kepada Kean.

"Udah 4 bulan, ma"

"Udha agak besar ya, sehat sehat terus kamu jagain cucu nenek jangan sampe cucu nenek kenapa kenapa dan kamu Rakha, jangan pernah sakitin Kean apalagi ngebahayain Kean"

"Rakha nggak pernah ngebahayain Kean kok, ma"

"Yaudah kalo gitu, oh ya Kean kamu udah beli perlengkapan bayi?"

"Belum, ma soalnya Kean belum ada niatan beli perlengkapan bayi. Karna Kean belum ke dokter sama sekali jadi Kean nggak tau jenis kelamin anak Kean"

"Yaudah kalo gitu besok mama temenin ke rumah sakit buat ngeliat jenis kelamin anak kalian berdua"

"Iya, ma"

Mereka berbincang bincang dengan tenang sembari sesekali mereka tertawa, karna candaan yang di lontarkan oleh Rakha kepada mereka semua.

Saat mereka tengah bercanda tiba tiba saja pintu rumah di ketuk berkali kali dengan seseorang dari luar dengan tidak sabaran nya yang menimbulkan suara yang cukup nyaring.

Tok!!

Tok!!

Tok!!

Mereka berempat yang tengah tertawa tiba tina terdiam seketika, karna ketukan dari pintu yang terdengae sangat kencang sehingga mereka merasa sedikit terganggu.

"Itu siapa sih yang ngetok pintu? Nggak sabaran banget jadi orang" Ucap Rakha kesal dengan orang yang baru saja mengetuk pintu rumah nya.

Saat Rakha akan berdiri tiba tiba di halangi oleh Kean dan Kean menggelengkan kepalanya pelan ke arah Rakha dan Rakha pun hanya mengangguk saja menurut.

"Udah, aku aja yang bukain kalian ngobrol dulu gih" Ucap Kean dan berdiri dari acara duduk nya dan berjalan ke arah pintu.

Sesampainya di pintu Kean pun membuka pintu rumahnya untuk melohat siapa yang barusan mengetuk pintu rumah nya dengan kencang.

Ceklek

Saat pintu dibuka, Kean pun melihat sekeliling rumah nya dan tidak ada siapa siapa yang membuat Kean mengeryitkan dahinya bingung.

"Kok nggak ada siapa siapa? Perasaan tadi ada yang ngetuk pintu deh" Ucap Kean kebingungan.

Ia pun kembali melihat halaman rumah nya dan tetap saja tidak ada orang disana dan ketika Kean akan menutup pintu rumah nya mata Kean tidak sengaja melihat ke bawah.

Kean yang melihat kebawah pun terkejut, karna terdapat sebuah boneka yang sudah terdapat noda darah dan sebuah tulisan serta pisau dapur yang tertancap di boneka itu.

Kean pun mengambil boneka tersebut dan membaca tulisan itu 'Keandro Mahendra, lo sekarang dalam bahaya dan inget aja gue dari orang yang baru aja lo sakitin dan gue bakal bales dendam ke lo dan anak lo.'

Kena yang membaca tulisan itu pun terkejut bukan main, karna ancaman yang ada di boneka itu dan Kean pun terduduk dengan leman sembari meremas boneka itu kuat.

"S-siapa yang ngelakui ini?" Tanya Kean dengna bingung serta wajah yang pucat.

Sedangkan dari luar rumah nya terlihat seorang pria yang memakai masker dan topi yang berwarna hitam menyeringai melihat ekpresi Kean.

Setelah itu pria itu pun pergi dari sana meninggalkan rumah Kean beserta Kean yang masih terduduk diam dengan wajah yang pucat di depan pintu rumah nya.

Tbc.

Jangan lupa vote and komen.

Terima kasih ^_^

The Mahendra Family || Married BL season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang