15.

1K 56 0
                                    

Happy reading......

Sore hari

Hari pun mulai menjelang sore dengan Rakha dan yang lain nya yang kini masih mencari Kean tanpa kenal lelah, karna mereka sangat mengkhawatir kan Kean dan bayi di kandungan Kean.

Kedua orang tua mereka saat mendengar kabar hilang nya Kean pun menjadi sangat sedih, sehingga menbuat kedua wanita yang masih terlihat muda itu terus menerus menangisi Kean yang sampai saat kini belum ditemukan.

Rakha pun tak kalah khawatir nya, apalagi Kean tengah mengandung anak pertama mereka. Sungguh ia bersumpah akan membunuh orang yang telah menculik Kean.

Karvin dan Nora pun kini tengah mencari keberadaan Cakra, walau sedari tadi mereka tidak menemukan suatu petunjuk. Karna rumah yang di tempati oleh Cakra tidak bisa terdeteksi.

Walau mereka tidak menemukan petunjuk apapun, tetapi mereka tidak langsung menyerah begitu saja. Mereka semua tetap mencari keberadaan Kean dengan pihak kepolisan yang ikut mencari Kean.

Rakha sendiri kini tengah berada di kamar nya dengan keadaan kamar yang sudah sangat berantakan dengan pecahan kaca barang barang yang kini sudah berserakan.

"Arghh! Bangsat! Berani berani nya Cakra nyulik kesayangan gue, awas aja kalo sampe ketemu gue bakal bunuh lo di tempat itu dan saat itu juga Cak" ucap Rakha dengan amarah yang membeludak.

Elang yang mengetahui jika sang adik tengah marah dengan orang yang telah menculik istri nya pun, ia masuk ke dalam kamar Rakha dan melihat Rakha tengah membanting banyak barang yang ada di sana.

Suara yang di timbulkan dari pecahan kaca dan barang barang yang terlempar membuat Elang terdiam sesaat, ketika melihat kamar sang adik yang awal nya bersih dan rapi kini sudah sangat berantakan.

Elang pun berjalan dengan berhati hati agar kaki nya tidak terkena pecahan kaca, ia pun berjalan ke arah Rakha yang tengah melampiaskan emosi nya dnegan membanting barang yang ada di sana.

Elang pun menepuk pelan bahu Rakha yang membuat Rakha menoleh ke arah nya dan menghentikan sejenak kegiatan melempar barang nya itu.

"Duduk dulu dek" ucap Elang kepada Rakha dan di angguki sebagai jawaban.

Elang pun mengajak Rakha untuk duduk di atas kasur king size milik Rakha yang kini sudah berantakan. Ia mengelus pelan punggung sang adik, mencoba menenangkan nya.

"Lo yang sabar ya kha, dengan cara lo ngelampiasin emosi lo ke barang barang itu nggak ada guna nya kha, dengan cara itu juga lo nggak bakal bisa nemuin Kean. Lo harus lebih berusaha lagi buat nyari Kean, karna feeling gue berkata kalo Kean bakal di temuin secepat mungkin" ucap Elang menenangkan Rakha dengan tutur dan bahas nya yang ia coba lembutkan selembut mungkin.

"Tapi bang, gue beneran udah nggak tau harus cari Kean gimana lagi, gue nggak mau mereka kenapa kenapa bang, gue nggak mau ada yang terjadi sama anak dan istri gue bang" jawab Rakha dengan nada gelisah nya.

"Lo jangan terlalu berpikir buruk sama Kean dek, gue yakin Kean bakal baik baik aja di sana sama anak lo, lo nggak usah terlalu khawatir kek gini, karna itu bisa aja memancing Cakra buat tambah manas manasin lo"

"Gimana nggak khawatir bang, Kean lagi ngandung anak gue terus sekarabg dia di culik sama adek nya Gibran, orang yang pernah hampir ngelecehin dia, gue nggak sudi bang"

"Terus apa kabar sama lo kha? Lo juga pernah ngelecehin Kean sampe Kean hamil kek sekarang kan?"

"Tapi gue kan bertanggung jawab bang"

"Iya, gue tau kalo lo bertanggung jawab, tapi lo ngelecehin Kean juga sama aja memberikan bekas luka yang bakal dia inget nanti nya dan mendingan sekarang lo jangan terlalu khawatirin Kean, gue janji bakal nemuin Kean secepat mungkin"

Setelah percakapan mereka yang panjang itu, Elang pun pamit keluar dari kamar Rakha dan meninggalkan Rakha sendirian yang tengah menatap ke arah bawah dengan tatapan nanar dan kosong nya.

Sekarang Rakha sudah mulai tenang, tidak seperti sebelum nya yang emosi nya tidak terkontrol sama sekali. Sehingga membuat nya mebanting barang barang yang ada di kamar nya.

Setelah berbincang dengan sang kakak itu sangat lah membuahkan hasil, karna ia bisa menenangkan diri nya walau hanya sejenak. Ia berjanji kepada diri nya sendiri, jika ia akan membawa pulang Kean dengan selamat.

Rakha berdo'a kepada tuhan nya agar sang istri tidak kenapa kenapa di sana dan jika memang sang istri kenapa kenapa, ia berjanji akan membawa sepotong kepala orang yang sudah berani menculik Kean tanpa sepengetahuan nya.

Rakha pun berjalan keluar dari kamar untuk mencari udara dan mencoba menenangkan diri dari emosi nya yang menggebu gebu itu dan setelah itu ia akan kembali mencari Keandro.

Tbc.

Jangan lupa vote and komen.

Terima kasih ^_^

The Mahendra Family || Married BL season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang