40.

983 33 2
                                    

Happy reading......

"Bangsat banget itu orang, udah maksa maksa buat masuk ke gang kita lagi dan dia juga berani berani nya ngancem Kean" Ucap Arya yang kesal dengan sikap yang dilontarkan oleh Candra kepada Kean.

"Tapi lo gapapa kan, Kean?" Tanya Arya yang khawatir kepada Kean, karna ia takut jika Kean terlalu memikirkan ancaman yang dilontarkan oleh Candra kepadanya.

"Gue gapapa kok, Yo" Jawab Kean skabil tersenyum.

Sedangkan Rakha yang melihat itu pun hanya mengelus ngelus punggung Kean, ia sebenarnya tau kalau Kean tengah memikirkan ancaman yang diberikan Candra tadi.

Kenapa ia bisa tau? Karna detak jantung Kean yang berjalan dengan cepat yang menandakan bahwa ia tengah gelisah dan ia tau Kean pasti gelisah dengan ancaman yang diberikan Candra.

"Keknya kita harus nyusun strategi deh buat memperketat penjagaan di markas, biar nggak sembarang orang bisa masuk ke markas kita" Ucap Kala dengan wajah yang serius kepada teman teman nya.

"Betul tuh, kita harus semakin memperketat penjagaan disini takutnya waktu kita nggak ada di markas tiba tiba ada orang yang nggak dikenal masuk ke markas kita" Jawab Nathan, setuju dengan ucapan Kala.

Mereka pun membuat strategi untuk memperketat penjagaan di markas, apalagi dengan Kean yang hamil ia takut jika Kean kesini sendirian dan merek atidak ada tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam.

.

.

.

.

Di rumah

Kean kini sudah berada di dalam rumah mereka berdua dengan Rakha yang menuntun Kean pelan, karna kini kean mulai agak susah berjalan akibat perut buncitnya itu.

"Hati hati yang, ntar anak kita kenapa kenapa lagi" Ucap Rakha sambil menuntun Kean yang berjalan dengan agak kesusahan itu.

"Iya, gue hati hati kok" Jawab Kean sambil menatap Rakha dengan malas.

Mereka berdua pun kembali melanjutkan acara jalan nya menuju ke kamar merek dengan penuh kehati hatian. Karna takut jika terlalu cepat maka akan berakibat kepada kandungan Kean.

"Yang" panggil Rakha sambil menuntun Kean berjalan melewati tangga.

"Kenapa?" Jawab Kean sambil sesekali menengok ke arah Rakha.

"Nanti ibu sama ayah bakal ke sini, buat jenguk cucu mereka yang ada di perut kamu sekalian mereka mau ngeliat keadaan kamu yang"

Ucapan yang dilontarkan oleh Rakha pun membuat Kean berhenti sejenak dan menengok ke arah sang suami dengan ekspersi terkejutnya.

"Kok tiba tiba gini? Kita kan belum nyiapin apa apa, terus kalo ibu sama ayah kesini kita kasih apa?" Tanya Kean dengan gelisah sendiri.

"Udah yang, kamu nggak usah terlalu mikirin itu aku juga udah nyiapin semuanya kok. Tuh di kulkas ada beberapa makanan dan minuman, baru kemaren aku beli" Jawab Rakha dengan tersenyum ke arah Kean.

Kean yang mendengar itu pun menghela nafas lega dan mereka kembali melanjutkan acara jalan nya menuju kamar mereka berdua.

.

.

.

.

Di kamar

Kini mereka sudah sampai di kamar dengan Kean yang tengah duduk dengan keadaan punggung nya yang di beri bantal agar Kean merada nyaman duduk di kasur nya.

Sedangkan Rakha sendiri tengah mengerjakan sesuatu di laptop nya dengan wajah serius nya dan Kean sendiri tengah menonton film kesukaan nya.

Tidak lama kemudian tiba tiba saja hp milik Kean berbunyi yang membuat Kean mengambil hp nya yang berada di atas laci samping kasur nya dengan hati hati.

Ia terkejut ketika melihat pesan yang ada di ponsel nya dan segera memanggil Rakha yang tengah serius mengerjakan sesuatu di laptop miliknya itu.

"Rakhaa" panggil Kean dengan sedikit berteriak, padahal sang suami berada di sofa yang tepat nya di sping kasur nya.

"Kenapa yang?" Tanya Rakha dengan raut wajah bingung.

"Bentar lagi ibu sama ayah dateng ke rumah kita! Gue belum ngapa ngapain nih, gimana dong?" Tanya Kean dengan sedikit frustasi.

"Udahlah yang, tenang aja nggak usah terburu buru kan semuanya udah aku siapin" Jawab Rakha dengan santai nya dan kembali melanjutkan acara mengerjakan nya yang sempat tertunda itu.

"Bisa bisa kanu ngomong tenang gitu aja! Aku gk bisa tenang tau, Kha! Dasar suami nggak jelas! Istrinya lagi ngomel ngomel juga, malah di tinggal main laptop!" Ucap Kean dengan wajah nya kesal nya dan tidak lupa bibir yang mengerucut lucu.

Rakha yang mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Kean pun tertawa pelan dan mulai menutup laptopnya dan menaruh laptopnya di atas meja.

Ia pun berjalan ke arah Kean yang sudah bersedekap kesal dengan bibir yang mengerucut lucu yang membuat Rakha ingin menerkam dirinya saat itu juga.

Tetapi sayang nya ia harus menahan hawa nafsu nya, karna saat ini sang istri tengah hamil besar sehingga tidak mungkin ia melakukan hal itu.

Rakha pun mendudukan tubuh nya di samping Kean dan ia memegang punggung Kean, tetapi segera di tepis oleh Kean yang sudah kesal.

"Jangan deket deket, gue muak sama lo!" Ucap Kean sambil menjauh dari Rakha yang hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya.

"Udah dong yang, jangan marah marah mulu ntar cantik nya ilang loh" Bujuk Rakha dengan raut wajah yang agak memelas agar Kean luluh.

"Bisa nggak sih, wajah lo nggak perlu di melas melasin kayak gitu? Jijik gue liat nya" Jawab Kean yang sudah pasti sanagt menusuk ke hati.

Rakha yang mendengar itu pun hanya bisa menghelas nafas berat, sungguh menghadapi Kean yang tengah hamil besar ini sangatlah sulit.

Sehingga ia pun mencoba membujuk Kean sampai apda akhirnya Kean luluh dengan bujukan nya dan akhirnya mereka berdua pun kembali hidup dengan damai.

Tbc.

Maaf ya jarang up, soalnya lagi sibuk banget jadi nggak bisa sering sering buat up.

Jangan lupa vote and komen.

Terima kasih ^_^

The Mahendra Family || Married BL season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang