15

4.8K 519 35
                                    

Lebih panjang sedikit dari biasanya.

NEXT CHAPTER NUNGGU 10K VIEWERS

Selamat menikmati

####

[Greesella]

Mereka mengajakku ke camp ground yang ada di Puncak Bogor. Kami berangkat dari rumah ku sekitar jam 11 siang dan kami tiba di sana 4 sore. Jangan bertanya kenapa bisa selama itu.

Miss Gracia menyewa dua tenda penginapan. Tapi, aku rasa itu bukan tenda. Aku tak tau namanya dan aku juga sulit menjelaskan. Bentuknya memang seperti tenda tetapi permanen. Kalian bayangkan sendiri saja.

Miss Gracia dan Miss Shani berada pada kamar yang sama, begitu juga dengan aku dan Cynthia. Bedanya mereka memilih double bed, tentu karena mereka ingin menikmati quality time berdua selama tidur. Sedangkan aku dan Cynthia memilih twin bed. Aku yang meminta untuk bisa berbeda kasur darinya, hehe.

Setelah menaruh tas Cynthia langsung mendatangi kamar Miss Gracia dan Miss Shani. Sedangkan aku lebih memilih berbaring di atas kasur sembari melihat pemandangan di luar sana dari posisiku. Ponsel di meja berdering, jadi aku mengambilnya dan menekan tombol power.

"Ngapain Nathan telpon?" Aku sedikit bingung karena nama itu yang terpajang. Aku diamkan cukup lama karena tidak menyimpan nomer manusia itu.

Tapi, setelah panggilan itu berakhir karena tak terjawab. Aku baru sadar ini bukan ponselku. Dan aku sadar itu kala foto Cynthia yang terpajang di sana. Bodoh. Ini efek aku terlalu lelah karena berjam-jam ada di dalam mobil. Maklum ponsel kami berdua sama-sama berwarna hitam.

"Ngapain pegang-pegang handphone gue? Mau lo hack ya!" Seru Cynthia yang baru saja membuka pintu.

"Di luar nurul emang, tadi ada yang telpon gue kira hp gue. Lagipula, ngapain hack hp lo anjir? Kek ga ada kerjaan gue," balasku malas.

"Kita ga ada yang tau lah ya.... Bisa aja lo obses sampe kepo semua yang gue lakuin, pegang hp gue terus lo lihat semua isinya. Pacar bukan tapi kepo," Jawabnya sembari berjalan ke arahku dan meminta ponselnya. Aku berikan secara percuma tanpa syarat.

"Catet, gue ga segila itu. Pun kalo gue gitu, udah pasti ke pacar gue. Itu juga kalo dia mulai kelihatan boong. Kalo ngga, ngapain? Lo bukan pacar gue juga," balesku.

"Nye nye nye..."

"Ini ngga ada kegiatan apa gitu di sini? Cuma tiduran gini?" Tanyaku pada Cynthia yang tampak fokus pada ponselnya.

"Ngga lah, gila kali," jawabnya dengan mata yang masih fokus pada ponsel.

"Terus ngapain?" Tanyaku.

Dia tak menjawab, sepertinya dia sedang mengurus hal yang hendak Nathan bicarakan tadi.

"Cih! Brengsek! Ga nalar banget tuh otak! Heran!"

Aku terkejut saat Cynthia tiba-tiba mengumpat. Bukan biasa dia begini, setauku. Aku segera menghampirinya dan duduk di sebelah Cynthia. Aku juga ingin tau kenapa dia bisa semarah itu.

"Kenapa sih?"

"Ga jelas! Tuh, Nathan nuduh gue yang sebar. Dih, otaknya tuh dimana anjing?! Kalo pun gue sengaja video, ga akan gue bagi ke orang-orang. Syukur... Gue langsung di kasih pencerahan Tuhan biar jauh dari manusia itu. Dah gue blok semua akunnya," jawan Cynthia dengan nada penuh amarah. Aku menyengir sedikit ngeri. Dia galak juga ternyata.

Tok.... Tok... Tok....

"Thia!! Udah belom?!" Seru Miss Gracia dari luar kamar.

Wajahnya tampak seperti orang panik. Aku baru tau panggilannya Thia. Sepertinya itu panggilan dia di rumah.

Scandalous (Greesel x Cynthia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang