Scandalous (Greesel x Cynthia)

28

[Author]

Selama liburan Gracia mengamati setiap gerak gerik Greesella. Walau tampak biasa saja memang, tapi dibeberapa kesempatan Gracia mendapati adiknya itu mengeluh sendiri. Seperti kemarin saat Gracia sedang membereskan ruang tamu, ia melihat Greesel di ruang makan.

Semula tak ada yang aneh, karena gadis itu melahap makanannya dengan tenang. Tetapi tiba-tiba Greesel terdiam, lalu melepaskan alat makannya, sesekali menggebrak meja, dan berteriak. Pasti membuat Gracia heran dengan apa yang tengah adiknya lakukan. Pikiran Gracia langsung mengarah ke Cynthia tentunya.

"Greesel tuh kenapa sih? Kok keknya stress banget. Efek ga diajak main Cynthia gitu banget keknya," ucap Gracia pada Shani yang kini ada di hadapannya. Ini pertemuan pertama mereka sebagai sepasang kekasih setelah kejadian itu.

"Kamu ga tau?" Tanya Shani memastikan.

"Tau apa?"

"Cynthia tuh dah punya pacar, dia pacaran sama Jeane," jawab Shani sembari memakan kentang goreng yang Gracia pesan.

"Hah? Serius? Dari kapan?" Gracia bahkan baru tau.

"Gimana sih? Kakaknya malah ga tau. Udah sebulan kok. Gegara Greesel tolak Cynthia dan nyuruh Thia pacaran sama Jeane. Tau ga sih, itu gegara Jeane cerita kalo dia suka Cynthia, terus adek kamu yang satu itu malah sok mengikhlaskan," jawab Shani sedikit malas.

"Serius? Kok ga jelas banget sih? Ya kalo suka ya udah buat dia aja sih, aneh," komentar Gracia yang malah ikut kesal.

"Begitulah adek-adekmu. Yang satu denial ga ketulungan sampe crush di kasih ke yang katanya sahabat, bestie itu. Yang satu juga mau aja di kasih anceman ga jelas dari bocil. Dia terima karena Greesel ancem ga mau ketemu. Malah sekarang ga pernah ketemu sama sekali," jelas Shani. Gracia menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan alur cerita percintaan Greesel dan Cynthia.

Sepulang dari kencan malam itu, Gracia masih terjaga. Ia sibuk membaca beberapa buku hingga akhirnya dia bosan dan memilih untuk diam-diam masuk ke dalam kamar Greesel. Gadis itu tengah tertidur pulas memeluk guling. Tak ada yang Gracia lakukan, ia hanya duduk di meja belajar sang adik.

Ia sedikit merindukan Cynthia, karena selama ini ia sering mengunjungi kamar Cynthia. Tak pernah mendapati buku di atas meja Cynthia. Berbeda jauh dengan Greesella. Setidaknya selalu ada satu buku di atas meja gadis itu, entah buku pelajaran ataupun artikel-artikel lama.

Tangan Gracia membuka salah satu buku tersebut. Ia pikir itu hanya buku pelajaran biasa. Setelah beberapa lembar ia amati tanpa membaca, ternyata buku itu berisikan ungkapan perasaan Greesel. Buku diary.

Ini terlihat dari sebuah foto yang Greesel masukkan. Foto konyol Cynthia yang bahkan Gracia sendiri tak berani menyimpannya. Gracia tau Cynthia membenci foto aibnya disimpan namun Greesel terlalu berani karena mencetaknya.