14

4.6K 499 10
                                    

[Author]

"Terus fungsi kamu itu apa?! Urus adik sendiri ga becus!"

Bragh!

Gracia terjatuh pingsan kala sebuah buku hukum perdagangan yang tebal menghantam kepalanya. Pria itu langsung melemparkan buku tersebut ke tubuh Gracia, lalu pergi begitu saja. Tak lama kemudian beberapa asisten rumah tangga menghampiri Gracia. Mereka menidurkan Gracia pada sofa terdekat.

10 menit berlalu, Gracia mulai membuka matanya. Kepalanya terasa sakit dan matanya masih berkunang-kunang. Ia tak mendapati siapapun ada di sekitarnya. Sejenak ia menangis sesenggukan mengetahui di kondisi seperti ini dia masih tetap harus melaluinya sendiri.

Lalu ponselnya berdering. Ia membaca nama di ponselnya terpajang nama Cynthia di sana. Gracia segera membuka pesan Cynthia.

Cynthia : Ci, Mami sama Papi masih marah ya?

Gracia : ga tau, mereka dari tadi ga kelihatan juga kemana

Gracia : udah makan?

Cynthia : udah :(

Gracia : tidur gih udah jam 11 juga

Cynthia : Ga bisa tidur

Gracia : tidur sama Greesel atau beda kasur?

Cynthia : sama Greesel sih

Gracia : dah tidur sana, besok gue mau pergi sama Shani lo ikut ga?

Cynthia : kemana?

Gracia : masih belum tau kemana

Cynthia : ya besok gue ajak Greesel kalo mau

Gracia : ok gue mo tidur

Cynthia : iya kalo lo dimarahin bilang ya

Gracia : ngga kok santuy

Gracia terpaksa berbohong pada adik kesayangannya itu. Dia langsung mengakhiri pesan tersebut. Ia selalu mendapat perlakuan yang tidak adil. Apapun kesalahan yang ada di rumah seolah semua itu adalah kesalahan Gracia. Bahkan Gracia sendiri bingung kenapa Papinya seperti sangat membenci dirinya. Ia menghubungi Shani, tak perlu menunggu lama telpon terangkat.

"Jangan kunci pintu, aku mau ke rumah kamu,"

"Kamu kenapa? Papi hajar kamu lagi?"

"Sayangnya iya,"

"Iya aku tunggu di ruang tamu, jangan ngebut. Aku sayang kamu,"

"Aku juga,"

Gracia mengambil kunci mobilnya dan pergi menuju rumah Shani yang jaraknya hanya 15 menit dari rumahnya. Gracia memarkirkan mobil miliknya sama seperti biasanya. Shani hidup seorang diri di rumah tersebut. Kedua orang tuanya ikut bersama sang kakak di kota lain. Mendengar suara mobil Shani langsung membuka pintu. Gracia baru saja turun dan ia menunggu Gracia masuk.

Setelah mengunci mobil Gracia segera masuk ke dalam. Shani menutup pintu dan mengajak Gracia ke kamarnya. Baru saja mereka duduk Gracia sudah melayangkan pelukan yang begitu erat ke arah Shani. Wanita itu menahan tangis mendapati kekasihnya dalam keadaan lemah. Tangan Shani mengusap perlahan, merasakan bagian yang agak berbeda di kepala Gracia.

"Sampe bengkak begini," gumam Shani.

"Papi pukul pake buku tadi," ucap Gracia memberi tau.

"Kenapa sih? Kenapa harus begini? Aku lama-lama ga tega lihat kamu diginiin," ucap Shani yang sudah terlampau emosi dan khawatir terhadap kondisi Gracia.

Scandalous (Greesel x Cynthia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang