16

4.7K 487 29
                                    

[Author]

"Ya terus Papi mau gimana? Itu bukan murni kesalahan Cynthia. Kalo Papi ga tau ga usah sok judge Thia!" Seru Cynthia untuk pertama kali dalam hidupnya kepada sang Papi.

"Sekarang kamu mulai berani? Baru dua hari ga balik udah kek gini," ucap Papi Cynthia.

"Thia capek denger Cici Papi salah-salahin terus! Dari awal Thia deket sama orang itu juga maunya sebatas teman kenalan. Thia juga ga ada niat pacaran sama dia. Di hari dia ajak Thia pergi waktu itu, dia nembak Thia tapi ga Thia jawab. Dia kira udah pacaran, Thia mau balik sama siapa lagi kalo ga sama dia saat itu. Bahkan Thia sendiri ga tau kalo dia mau cium Thia! Asal Papi tau, disana Thia syok berat sampe kaku ga bisa gerak. Papi ga tau rasanya karena Papi itu cowo! Mau di perkosa juga minta tambah,"

Plak!

Sebuah tamparan mendarat pada pipi Cynthia. Mami Cynthia yang tak bisa berkomentar mendadak syok mendapati jawaban putrinya.

"Ga usah cari Thia!" Seru Cynthia sembari menarik pergelangan tangan Gracia yang menangis histeris sedari tadi.

Cynthia mengajak Gracia masuk ke dalam mobilnya. Ia melaju mobil brio kuning menjauh dari rumah. Sedangkan di rumah mereka, Papi tak bisa menahan amarah yang mengakibatkan dia bertengkar hebat dengan Mami mereka.

Tak ada tempat lain yang bisa Cynthia tuju selain rumah Shani. Selama perjalanan tangisan Gracia memang tak kunjung berhenti. Hingga saat lampu merah Cynthia memeluk kakaknya itu erat-erat. Ia cukup terkejut kala Papi mereka mengatakan Gracia bukanlah sesuatu yang beliau inginkan.

"Sesalah itu kah aku di mata Papi? Aku juga mau jadi kamu Thi, aku cape... Aku ga kuat Thi," ucap Gracia dalam perlukan Cynthia. Kedua tangannya meremas kuat dress yang Cynthia kenakan.

"Cici jangan gini dong, Thia ga bisa lihat Ci Gre begini," ucap Cynthia yang ikut menangis merasakan kesedihan Gracia.

Cynthia kembali melajukan mobilnya. Selama perjalanan ia memikirkan kalimat sang Papi yang memang melukai hati Gracia. Bahkan, Cynthia sendiri merasa sakit hati oleh ucapan Papi.

"Lo tuh bisanya apa selain nyusahin dan kasih pengaruh buruk ke hidup gue?! Gue ga pernah mau lo lahir ya! Gue juga capek ngurus anak haram kek lo!"

Ya, kalimat itu terngiang di kepala mereka berdua. Gracia terlalu lama memendam rasa sakitnya itu sendiri. Ucapan yang sering Papi mereka lontarkan padanya. Bahkan Cynthia terkejut mendengar hal itu. Cynthia tak tau apa yang Papi nya maksud. Berbeda dengan Gracia yang sudah tau pasti akan hal itu.

Inilah satu rahasia keluarga itu. Gracia memang putri pertama pria tua itu. Hasil hubungannya bersama ibu kandung Gracia. Sesuai dengan ucapan pria itu yang terdengar kasar memang, Gracia merupakan hasil hubungan di luar nikah antara ibu Gracia dan Papi.

Gracia sadar dan tau pasti karena selama beberapa tahun dia tinggal bersama sang nenek dari Papi mereka. Gracia kembali tinggal bersama Papi nya kala sang nenek meninggal dan menitipkan kembali Gracia pada Papinya. Dan memang ibu Gracia saat itu juga sudah meninggal. Jadi, mau tak mau kedua orang tua Cynthia ini lah yang merawat Gracia.

Itu yang menjadi penyebab kenapa sikap mereka berbeda terhadap Gracia. Sebenarnya ini juga bukan salah Gracia, tetapi ini bentuk kekesalan Papi Gracia atas kebodohan yang pernah ia lakukan semasa muda.

"Dia yang berbuat, kenapa gue yang dia salahin atas semua hal yang terjadi di hidupnya sih?! Anjing! Argh!" Gracia frustasi dengan hidupnya yang semakin tidak berarah setelah ucapan Papi nya tadi.

Setibanya di rumah Shani, wanita itu meminta kekasihnya untuk segera beristirahat. Dia sudah bertekat akan mengambil Gracia secara penuh. Ia juga sakit hati dengan segala tindakan yang Papi Gracia dan Cynthia lakukan.

Scandalous (Greesel x Cynthia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang