CHAPTER 7

2.2K 260 22
                                    

Semoga kalian suka chapter ini, karena sudah hampir tamat kok.

Selamat menikmati

------------

Pakaian Freen dan juga pakaian Heng sudah bertebaran di lantai kamar itu. Sebuah tangan yang besar itu menyentuh tubuh gadis yang tak berdaya itu. Bibir yang tidak pernah ingin dia cium mengecap seluruh tubuhnya.  Gadis itu berbaring telanjang bulat 0dan tak berdaya, sementara sang pria berbaring diatasnya setelah merasakan setiap sudut tubuhnya.

Dia hampir kehilangan akal sehatnya, gadis  itu benar-benar ingin berteriak minta tolong tapi itu tidak mungkin karena mulutnya sudah di sumpal dengan sapu tangan pria yang baru saja memperkosa nya. Orang yang pertama muncul di benak Freen  adalah Becky. Dia memohon sepenuh hatinya agar Becky datang dsn menghentikan mimpi buruknya ini. Freen berharap mimpi buruk yang tiada habisnya ini segera berakhir. 

Dia telah melawan sekuat tenaga sampai-sampai pergelangan tangannya memar karena ikat pinggang yang saat ini membelenggu pergelangan tangan nya. Air mata keluar dari sudut matanya karena rasa sakit yang tidak menyenangkan itu terus-menerus membunuhnya secara fisik dan juga psikis setiap detiknya.

"Freen...."

Heng memanggil nama tunangannya ketika dis akhirnya melepaskan ikat pinggang yang membelenggu pergelangan tangan dan juga saputangan yang menyumpal mulut Freen. Namun gadis yang saat ini tengah tergeletak di lantai itu tidak bergerak sama sekali, bahkan dia sama sekali tidak mengeluarkan suara apapun. Hanya ada air mata yang mengalir deras di pipinya sedangkan mata dan mulutnya tertutup rapat.

Heng akhirnya sadar bahwa dia telah melewati batas, dia tidak seharusnya melakukan hal itu terhadap tunangannya. Dia telah membiarkan amarah dan juga kecemburuannya menguasai akal sehatnya, dan akibatnya dia berakhir dengan memperkosa sahabat masa kecilnya yang juga merupakan wanita yang sangat ia cintai. Namun apa yang bisa dia lakukan sekarang? Nasi telah menjadi bubur.

Saat Heng mencoba menyentuh Freen sekali lagi, gadis itu tersentak dan meringkuk seperti sebuah bola, dia gemetar dengan penuh ketakutannya. Hal itu membuatnya menyadari bahwa Freen saat ini benar-benar takut terhadapnya. Dia benar-benar telah mengabaikan perasaan wanita yang dia cintai bahkan dia dengan tega menghancurkan wanitanya. Akhirnya Heng mengambil selimut dan menutupi tubuh Freen kemudian dia merapikan kembali pakaiannya dan meninggalkan kamar tunangannya itu.

"Aku benar-benar minta maaf Freen."

Dia meninggalkan Freen yang menangis sendirian di kamar gelap itu. Dia bahkan masih bisa merasakan sakit yang menyengat di pangkal pahanya. Itu benar-benar menyakitkan baik fisik maupun mental. Tidak ada yang tahu sudah berapa lama gadis itu menangis, yang dia inginkan saat ini hanyalah bertemu dengan kekasihnya Becky, Freen benar-benar berharap Becky akan datang dan menghiburnya sekarang. Tapi dokter kesayangannya itu sudah tidak ada lagi di sisinya...

(Becky : Selamat malam Freen..... Dan selamat tinggal)

"Becky..... Becky.... Kenapa kamu tega meninggalkan aku?"


Freen terus-menerus menangis sambil memanggil nama kekasihnya. Hari ini terlalu berat bagi gadis itu. Pertama dis harus menerima kenyataan bahwa dia telah putus dengan Becky dan kemudian Heng yang merupakan sahabat masa kecilnya dan juga tunangannya memperkosanya. Bahkan Freen berharap dia lebih baik mati saja daripada harus menanggung rasa sakit seperti ini.

Eternal DevotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang