CHAPTER 9

2.6K 246 25
                                    

Halo para pembaca, tidak terasa cerita ini sudah hampir sampai di penghujung chapter. Selamat menikmati konflik tipis-tipis. 😘

Semoga kalian menyukai cerita seperti ini ya....

------

Di hari yang sama dengan kepulangan Freen dari rumah sakit, dia meminta Becky untuk menginap di rumahnya dan tentu saja dokter itu tidak bisa menolak permintaan kekasihnya. Selain itu Yumii juga telah menggantikan sift nya untuk bekerja hari itu, jadi Becky memutuskan untuk memenuhi permintaan Becky begitu saja. Saat ini dia berada di dalam kamar Freen dan mereka duduk bersebelahan dalam kegelapan

"...... Becky."

"Ya?"

"Aku merindukanmu."

Akhirnya Freen mengucapkan kata-kata yang selama ini tersimpan di dalam hatinya semenjak mereka putus. Dia meraih bahu Becky dan mendekatkan tubuhnya. Freen benar-benar merindukan kehadiran dan juga sentuhan dari kekasihnya.

"... Aku sangat merindukanmu Becky."

"Aku juga...."

Becky mengelus pipi kekasihnya dan mencium keningnya dengan lembut sebelum akhirnya mereka menyatukan kening mereka. Jarak bibir mereka hanya beberapa centimeter dan mereka bisa merasakan napas satu sama lainnya. "Aku mencintaimu Freen."

"Aku juga mencintaimu, aku sangat senang kita bisa bersama tanpa harus menjalin hubungan rahasia lagi?"

"Ini adalah momen paling membahagiakan dalam hidupku.... Berada di sisimu lagi."

"Mmm....."

Freen menutup matanya dan dia bisa merasakan kehangatan tubuh Becky. Dan itu semua menghibur tubuh dan juga hatinya. Kemudian dia menguatkan cengkeramannya di baju Becky dan berbisik lembut padanya.

".... Kumohon... Jadikan aku milikmu malam ini."

"E-Eehh?"

Becky langsung tersipu dan dia bisa melihat Freen sedang menghindari kontak mata dengannya. Becky berharap bahwa dia tidak salah dengar, karena saat ini wanita yang berada disisinya itu sedang tidak mabuk seperti sebelumnya.

"Freen?"

"Mouu~ jangan biarkan aku mengulanginya lagi." Gadis pemalu itu kembali menatap pacarnya dengan sorot mata yang begitu menggoda. Tatapan itu membuat sang dokter menelan paksa ludahnya, sementara jantungnya berdegup kencang tidak beraturan.

"K-Kamu yakin?"

"Becky... I want you...."

"......!!"

"Kumohon....."

Dokter itu tidak bisa lagi menolak permohonan Freen dan dia akhirnya mengangguk dalam diam. Saat mereka saling menatap mata satu sama lain dengan penuh gairah, kedua wajah mereka memerah. Becky bergerak perlahan mendekatkan wajahnya sampai akhirnya bibirnya bertemu dengan bibir lembut kekasihnya. Itu merupakan sebuah ciuman yang sangat lembut dan juga manis diantara mereka setelah putus. Becky memeluk tubuh Freen untuk menopang berat badannya, kemudian dia mengangkat kekasihnya dan meletakkan tubuh pasrah Freen di ranjang.

Ketika Freen mulai merasakan tangan itu membelai kulitnya, bayangan kengerian dari malam dimana Heng memperkosanya kembali terbayang di benak Freen. Di ruangan yang sama dan di tempat yang sama persis dengan mimpi terburuk Freen.

Eternal DevotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang