Extra Chapter - 10

2.7K 124 11
                                    

ETERNAL DEVOTION (PENGABDIAN ABADI)

Kepada semua pembaca, sebelum masuk ke bacaan kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepada semua pembaca, sebelum masuk ke bacaan kali ini.... Aku hanya mengingatkan kalian agar tidak bingung...

Chapter ini adalah momen setelah Becky melamar Freen

Selamat menikmati

-

Hanya dalam beberapa hari, Becky dan Freen akan mengadakan upacara pernikahan private mereka di kuil milik keluarga Chankimha. Sebelumnya mereka berdua sedang duduk di kereta menuju Hua Hin. Hari ini mereka akan menuju kampung halaman Becky. Mereka duduk bersebelahan tanpa ada sepatah kata pun yang terucap, Becky hanya menatap ke jendela sambil menggandeng tangan Freen. Gadis itu tidak tahu mengapa Becky mengajaknya ke kampung halamannya.

"Becky.... Kita mau kemana?"

"Aku ingin memperkenalkan kamu pada orang tuaku."

"E-Eehh!?"

Freen sama sekali belum mempersiapkan mentalnya untuk bertemu dengan calon mertuanya sama sekali, terlebih lagi saat ini dia menggunakan pakaian yang cukup santai. Freen takut dia akan memberikan kesan yang buruk pada kedua orang rua Becky jika melihatnya seperti ini. Sang dokter langsung peka melihat reaksi dari kekasihnya dan dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tertawa melihat Freen yang terlihat gelisah.

"Becky.... Jangan mentertawakan aku seperti itu."

"Haha~ maafkan aku.... Namun jangan khawatir, mereka tidak akan mempermasalahkan apa pun."

Becky mengecup kening Freen lalu dia kembali menggoda kekasih nya dengan senyumannya yang nakal itu. "Terkadang ada hal yang lebih baik untuk di lihat secara langsung daripada di ceritakan. Aku akan menjelaskan semuanya kepadamu saat kita sampai di sana, oke?"

"Baiklah...!?" Sesungguhnya Freen tidak yakin bahwa dia paham apa yang di maksud oleh Becky.... Namun dia memutuskan untuk menunggu kekasihnya menjelaskan semuanya kepadanya.

***

Ketika mereka tiba di stasiun kereta Hua Hin, Freen dan Becky segera naik taksi untuk pergi ke kampung halaman Becky. Saat Becky membukakan pintu taksi untuknya, Freen memberikan senyuman dan ucapan terima kasih yang hangat. Kemudian mereka berdua duduk bersebelahan dalam taksi menuju kediaman keluarga Armstrong.

Meskipun Freen tidak begitu mengenal daerah tersebut, ia tetap menikmati perjalanan ini dengan menatap keluar jendela. Ia melihat pemandangan-pemandangan indah yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Selama perjalanan, Becky juga memberikan informasi tentang tempat-tempat menarik yang bisa dikunjungi di daerah tersebut. Akhirnya mereka berhenti di sebuah kuil, Freen membaca tulisan di depannya 'Kuil Armstrong'.

"Kuil Armstrong...?"

"Kemarilah..."

Becky keluar dari taksi dan Freen mengikutinya. Hal itu mengejutkan Freen, karena Becky sebelumnya tidak pernah menyebutkan bahwa keluarganya memiliki kuil yang besar seperti ini. Becky menarik tangan Freen untuk masuk ke dalam kuil tersebut.

Eternal DevotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang