CHAPTER 8

2.3K 257 21
                                    

Itu benar-benar hari yang kacau untuk keluarga Chankimha, juga bagi Becky dan Heng. Sang dokter duduk di samping tempat tidur Freen, dia mengawasi dan merawatnya semenjak mereka tiba di rumah sakit. Lalu tiba-tiba seorang wanita yang menggunakan jas dokter memasuki ruangan itu dan membuat Becky terkejut dengan pernampilannya. 

"Phi Yumii?"

"Kau benar-benar kehilangan akal sehatmu, bukan?" Yumii menutup pintu dan berjalan ke arah Becky.

"Heheh.... Begitulah."

Sang dokter terkekeh sambil mengingat betapa dia mengingat bagaimana dia kehilangan kesabarannya ketika dia mengetahui bahwa Heng adalah penyebab trauma dari wanita yang dia cintai. Dokter yang lebih tinggi itu mengambil kursi dan duduk di samping Becky sambil memegang kotak P3K.

"Mau ngapain?"

"Apa menurutmu aku buta? Tidakkah kau menyadari bahwa jarimu terluka?"

Yumii meraih tangan Becky dan itu membuatnya meringis menahan perih pada tangannya. Meskipun Becky berusaha untuk menyembunyikannya, namun dia tidak bisa menipu mata sepupunya sama sekali. Dokter yang lebih tua itu merawat tangan Becky yang terluka tanpa meminta persetujuan gadis keras kepala itu, retak pada jari-jari Becky tampaknya tidak cukup parah. Dr. Yumii mengatur pertemuan pribadi dengan Becky agar bisa memasang gips hari ini.

"Terima kasih Phi."

"Aku benar-benar tidak menyangka cinta dapat mengubah mu jadi seperti sekarang... Kemana adikku yang terkenal kalem dulu?"

Yumii Kashiwagi adalah anak dari kakak perempuan ayah Becky yang juga bekerja di rumah sakit yang sama dengannya di rumah sakit. Saat ini Yumii harus datang menemui Becky untuk memeriksanya karena dia sangat khawatir pada kondisi adik sepupunya itu. Hampir tidak pernah Yumii melihat Becky bertindak sembrono seperti sekarang ini. Jika Becky sampai bertindak sejauh ini dan membuat seseorang masuk rumah sakit karenanya, itu pasti karena orang tersebut telah melakukan sesuatu yang benar-benar kelewatan, bahkan kali ini Becky sampai mematahkan tulang di jari tangannya sendiri.

"Heheh.... Jangan begitu Phi... Tapi kurasa kamu benar, cinta memang mampu merubah seseorang."

"Hmm... Jadi gadis ini yang telah merebut hatimu?" Yumii tersenyum ringan. "Dia memang sangat cantik."

"Dia adalah wanita paling cantik yang pernah aku temui."

"Aawww.... Sejak kapan adikku ini menjadi begitu manis?"

"Aaw~ Bagaimanapun juga dia adalah wanita yang aku cintai."

Becky terkikik melihat bagaimana Yumii melebih-lebihkan reaksinya. Dia mengalihkan pandangannya kembali ke arah kekasihnya yang sedang tidur. Tanpa dia sadari, sebuah senyuman tergambar di wajahnya ketika dia menatap Freen.

Yumii bisa melihat bagaimana cara Becky menatap Freen dengan tatapan yang penuh perhatian, Yumii tidak pernah melihat sepupunya seperti ini sebelumnya. Untuk sesaat, dia merasa sudah saatnya dia memberikan waktu pribadi bagi Becky dan juga Freen, dia memutuskan untuk meninggalkan ruangan itu tanpa sepatah kata pun.

"Mau kemana Phi?"

"Aku harus kembali bekerja. Jangan lupa untuk menjaga dirimu, Freen tidak akan senang jika melihatmu terluka seperti ini. Aku akan berada di ruanganku sampai pukul 3 sore, jangan lupa untuk mampir ke ruanganku dan rawat lukamu itu."

"Baiklah Phi, aku mengerti."

Becky menatap kepergian sepupunya sambil tetap duduk di sebelah ranjang Freen. Dia menggenggam tangannya dan kemudian berbisik kepada gadis yang sedang tertidur itu dengan lembut.

Eternal DevotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang