Jika Tuhan menciptakan manusia berpasang pasangan untuk agar bisa hidup berdampingan. Lalu kenapa harus ada norma dan dosa untuk dijadikan pembatas.
Biarkan yang mencintai bersanding dengan yang dicintai.
Dan biarkan yang dicintai menebarkan tawa bahagianya bersama dengan yang mencintainya.
Karena cinta itu adalah suatu kemewahan. Sehingga hanya ada satu ucap kata yang pantas untuk di sematkan, yaitu Queen.
.
.Padang Dandelions terhampar luas mengantarkan ungkapan cinta yang diukir oleh seorang alpha bernama Jeon Jungkook. Ia sematkan cintanya di sana dengan segala penuh damba pujanya pada seorang omega cantik nan santun bernama Kim Taehyung.
Seorang omega laki-laki yang terlahir dan besar dari keluarga sederhana. Tuturnya lembut namun perawakannya tegas. Dan itulah yang membuat Jungkook membeci Taehyung di awal mereka berjumpa, meski nyatanya sekarang Jeon Jungkook tak bisa hidup tanpa Kim Taehyung.
Jungkook sudah memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama dengan mate pilihannya. Tak perduli seberapa banyak orang yang mencibirnya karena memilih omega laki-laki. Banyak omega perempuan yang cantik dan pintar. Tapi sayangnya tak ada yang berhasil mendebarkan hati seorang alpha Jungkook.
Sebentar lagi Taehyung akan menyandang marga Jeon. Marga kebesaran keluarga dari pria pemilik manik hitam pekat yang penuh aura memikat. Sungguh sangat tampan dan begitu rupawan, hingga Taehyung sedikitpun tak bisa menahan untuk tidak terus mengecupi bibir tipis bertekstur lembut dan kenyal itu di bawah sapaan lembut angin sepoi-sepoi.
Cup...
Cup...
Cup....
Bunyi itu sengaja Taehyung ciptakan. Ia sebegitu gemasnya dengan alphanya yang kini hanya tengah pasrah menerima lumatan lumatan tanpa napsu dari omega nya yang tampaknya sedang berbahagia.
Ada takut namun itulah yang diharapkan.
Ada kegelisahan namun itulah yang dinantikan.
Taehyung masih tak percaya sampai saat ini bahwa langkah kakinya bisa sejajar dengan pimpimpin di tempat ia bekerja. Seorang Direktur muda kala itu yang pernah berdebat dengannya hanya perihal masalah kecil.
Dan semuanya tidak berhenti sampai di situ saja. Dua tahun kemudian Jungkook telah menjabat menjadi seorang CEO. Dan kehidupan Taehyung yang layaknya di neraka di tempat kerja pun dimulai.
Taehyung bukanlah sekertaris ataupun asisten pribadi, tapi semua pekerjaan yang mengenai kegiatan CEO arogant itu tampak membebani pundak Taehyung.
Jungkook hanya ingin mendapatkan perhatian lebih dari omega cantik yang selalu menatapnya angkuh. Dan sialnya Jungkook menyukai itu.
"Berhenti!! atau aku akan menggigitmu Taehyungie~"
Ancam Jungkook dan Taehyung malah menantang dengan bibirnya yang di buat mencebik selucu mungkin sembari meletakkan ke dua tangannya di pinggang. Tersenyum nakal memamerkan deretan giginya yang rapi dan putih sembari berucap.
"Gigit saja jika berani!"
Dan setelahnya hanya ada suara mengaduh dalam lengkuhan basah sebab gigi yang tertancap tak main-main telah menggores kulit tipis dari bibir yang berwarna merah chery itu.
Taehyung berpikir setelah mengucapkan hal itu ia akan segera mundur dan menghindar dari Jungkook. Tapi tampaknya Taehyung lupa jika Jungkook adalah seorang alpha. Instingnya kuat, refleknya pun juga cepat. Sehingga dalam hitungan persecon, Jungkook sudah menekan punggung Taehyung dan merapatkan tubuh mereka.