Akan tetapi saling melengkapi kekurangan dan saling merengkuh dalam dekapan rasa dan asa. Nyatanya tak cukup untuk membawa kehidupan rumah tangga Taehyung dan Jungkook baik-baik saja.
"Ceraikan dia!!"
Suara itu kelewat rendah dan lembut. Namun entah kenapa mata berwarna hitam yang dipenuhi dengan binar sama persis seperti milik Jungkook itu seakan bisa menguliti tubuh Taehyung yang kini tengah duduk tegang dengan sendok dan garpu yang di pegang dan terus bergerak acak. Tatapannya terlalu dalam dan tajam. Seolah menyimpan banyak kebencian di dalam sana.
Ibu Jungkook, Jeon Jinnie meminta putera semata wayang nya itu untuk menceraikan pasangannya yang sudah di gauli oleh Jungkook selama dua tahun lebih, namun belum juga menunjukkan tanda-tanda berbadan dua.
Omega laki-laki itu memanglah bak products yang gagal.
"Kenapa?" Tanya Jungkook.
"Karena omega mu tak bisa memberikan keturunan untuk keluarga Jeon!." Hardik Jinnie. Sorot matanya terus menatap lekat pada Taehyung yang nampak terus menunduk dan memainkan alat-alat makannya, hanya untuk mengalihkan ketakutannya.
"Kenapa?" Jungkook mengulang lagi pertanyaannya. "Kenapa aku harus menuruti kata-kata mu!"
Jungkook ber smirk dan menyuap satu makanan ke dalam mulut nya. Dia tetap tenang seakan pembicaraan ini sama sekali tak merisaukan hati nya.
"Jeon Jungkook!!" Teriak Jinnie.
"Eomma Jeon Seokjin!!." Tekan Jungkook.
Suasana memanas meski tak ada argument lagi setelah itu. Atau mungkin itu hanyalah pikiran Taehyung saja yang kini terlihat begitu ketakutan. Tangannya sudah mengepal erat di paha Jungkook. Meremas kain celana Jungkook, berharap jika alphanya itu mau menghentikan pertengkaran ini.
Jungkook menarik nafasnya panjang-panjang. Mungkin tampak dari luar Jungkook terlihat sangat tenang tanpa adanya emosi. Tapi omeganya tidak bisa dibohongi. Sekecil apapun emosi yang Jungkook simpan, itu akan berpengaruh pada Taehyung.
Taehyung merasakan tangannya yang mengepal erat mendapatkan usapan yang begitu sangat lembut, hingga tak sadar Taehyung pun perlahan melonggarkan kepalannya dan menautkan jemarinya diantara jemari Jungkook.
Ini bukan kali pertama mereka bertengkar dengan topik yang sama. Tapi tetap saja Taehyung masih belum terbiasa untuk mendengarkan kata yang kelewat pedas dan tajam dari mulut Ibu mertuanya yang notabennya juga adalah seorang omega laki-laki.
Lalu...
Ya, Jeon Seokjin adalah nama Ibu Jungkook 25 tahun yang lalu. Jauh sebelum Jungkook tumbuh besar sebagai alpha yang tampan dan gagah.
Seokjin memotong alat kelamin nya dan melakukan operasi pengubahan gender. Menjadi omega laki-laki baginya adalah suatu kutukan. Dan membunuh Seokjin dari dalam dirinya lalu menghidupkan karakter baru Jinnie adalah suatu pilihan yang terbaik.
Di mating oleh seorang pengusaha kaya raya, siapa yang tak merasa beruntung dan bahagia. Namun sesuatu yang telah lama Seokjin kubur akhir nya mencuat juga.
Namjoon suaminya tidak terima atas kebohongan yang telah dengan apik Seokjin ciptakan. Hingga perceraian pun hampir hadir menggores usia pernikahan mereka yang baru berusia 4 bulan itu.
Beruntung Jungkook hadir sebagai penguat pertahan Seokjin kala itu. Hingga matrei tercoret pena hitam pun tak sampai tereleasasi ke meja hakim.
Taehyung masih terus cemberut di meja makan. Membuat semua makanan favorite yang telah dipesan oleh Taehyung pada maid keluarga Jeon, dingin tak tersentuh dan berakhir mubadzir. Padahal Taehyung sangat menginginkan makanan itu. Tapi kini semua selera makan Taehyung hilang lenyap sudah.
Inilah yang ditakutkan oleh Taehyung selama ini. Tentang kegagalan omega laki-laki sudah bukanlah menjadi rahasia lagi. Omega laki-laki telah lama dinyatakan cacat dalam reproduksi. Dan satu-satunya jalan keluar meski harus rela menghadapi resiko besar adalah dengan cara melakukan operasi gender seperti yang dilakukan oleh Seokjin dan setelahnya tanam rahim.
Sering Taehyung terbesit keinginan seperti itu, tapi setiap kali ia ingin mengutarakan niat itu pada Jungkook, nyalinya langsung menciut. Jungkook sudah memberikannya cinta yang teramat besar dan mau menerimanya. Lalu apalagi yang harus membuat Taehyung merasa tak menerima dirinya sendiri.
Acara makan pagi sudah tak seindah di drama-drama Korea. Penuh canda tawa dan perbincangan hangat tentang kegiatan apa saja yang akan dijalani pada hari ini.
Jungkook membawa pergi Taehyung setelah itu. Membawa masuk ke dalam kamar mereka. Jungkook tahu setelah ini Taehyung pasti akan menangis. Dan Jungkook tak mau tangisan Taehyung dilihat oleh Eomma nya. Itu hanya akan semakin membuat Jinne bertambah mencecar Taehyung.
Sedangkan setelah acara makan pagi hanya ada suara teriakkan dari dalam kamar utama, yaitu kamar Jinnie atau Seokjin yang sedang mengajukan kemarahan nya pada suami nya yang kini tengah tertidur kaku sebab penyakit struk. Dengan selang yang menyumpal saluran pernafasan nya, Namjoon tampak seperti mayat hidup. Raganya sudah tak mampu lagi menopang jiwanya. Tapi sang jiwa sendiri seakan masih enggan untuk meninggalkannya.
"Kamu senang kan? Hidup bodoh seperti ini? Senang kan?"
Seokjin terus mencaci dan memaki pada suaminya yang bahkan untuk mengedipkan matanya saja tidak bisa. Alphanya yang gagah dan menjadi dambaan hidupnya, kini terbaring tak berdaya di atas ranjang.