Minggu ini, Departemen Pendidikan mengirimkan satu tim untuk menyelidiki apakah Shi Xiang sudah melecehkan bawahannya dan menerima suap dari orang tua.
Terlepas dari apa pun hasil investigasinya, Yi Ran merasa sangat puas. Sementara ia menilai PR di kantor, ia mengirimkan pesan WeChat pada Zhang Rong Rong dan mengobrol dengan semangat tentang itu.
Setelah mengobrol sebentar, ia teringat akan diskusinya dengan Gu Ting Chuan semalam. Ia bertanya pada Zhang Rong Rong, "Apakah menurutmu wajar bagi orang dengan IQ yang tinggi dan banyak bakat, memiliki hambatan psikologis?"
Zhang Rong Rong menanggapi dengan ekspresi tersenyum, meskipun itu tidak jelas apakah ia sedang mengolok-olok Yi Ran. "Jangan bilang padaku kalau kau menemukan bahwa Sutradara Gu punya kebiasaan seksual yang aneh?"
Yi Ran mendengus dan balas mengetikkan, "Bukan itu! Aku hanya berpikir bahwa ia tampaknya punya banyak hal dalam benaknya."
Setelah sesaat, pihak lainnya menanggapi, "Sudah pasti. Mungkin, itu disebabkan oleh pekerjaan. Banyak orang elit di kota besar sekarang ini mengalami kecemasan. Tetapi, demi membuat diagnosis yang akurat, akan dibutuhkan banyak pengujian."
Setelah membaca balasan temannya, Yi Ran berpikir, mungkin saja dirinya yang terlalu cemas. Ia tahu kalau masalah ini tidak benar-benar penting. Bagaimanapun juga, apabila ia mau Gu Ting Chuan sepenuhnya terbuka padanya, ia harus melakukannya selangkah demi selangkah.
Di sore hari, saat Yi Ran bersiap-siap pulang kerja, mataharinya sudah tenggelam di barat. Langitnya diwarnai selapis warna keemasan terang yang terjalin dengan warna oranye. Suhunya sudah turun beberapa drajat, dan tanpa adanya matahari, mudah untuk merasa seakan seseorang akan membeku dalam kedinginan. Ia menarik mantelnya dan menyatukan rambut panjangnya. Saat ia baru saja akan meninggalkan kantor, ia menerima telepon dari Gu Ting Chuan.
"Aku ada di depan sekolahmu," katanya dengan suara rendah. "Kita akan pergi keluar makan malam hari ini."
Yi Ran berjalan keluar dan melihat Cadillac Gu Ting Chuan terparkir di pinggir jalan. Ia sengaja memeriksa apakah ada guru yang akrab dan orang tua lebih dulu sebelum masuk ke dalamnya.
Setelah menutup pintunya, udara dinginnya langsung terhadang masuk. Merasa hangat di sekujur tubuhnya, Yi Ran mengamati Gu Ting Chuan dan bertanya, "Kau tidak ada kerjaan hari ini?"
"Yah, ada sesuatu malam ini, tetapi dibatalkan sementara." Gu Ting Chuan mencondongkan diri, menarik sabuk pengaman ke dadanya, dan dengan hati-hati memasukkannya ke dalam tempatnya. Barulah kemudian, ia mulai menyalakan mobilnya.
Yi Ran bertanya dengan manis, "Kita akan pergi makan kemana?"
"Aku akan membawamu ke sebuah bar kecil milik seorang teman. Oh, He Yang dan istrinya juga akan ada di sana."
Ia melihat pria itu dengan cepat. Selagi Gu Ting Chuan memutar setir kemudi dengan tangannya, ia bertemu pandang dengan mata Yi Ran dan bertanya, "Ada pendapat?"
Yi Ran tidak mengerti apa rencananya, tetapi karena Gu Ting Chuan sudah memutuskannya, mana mungkin ia menolak? Selain itu, ia belum pernah bertemu dengan He Yang dan berpikir itu akan menarik, bertemu secara langsung dengan pria itu.
Ia menatap pemandangan di luar sana, dimana lampu neon sudah menerangi jalanan.
Tiba-tiba saja, Yi Ran teringat sesuatu dan berkata, "Kapan kau akan membawa Gu Tai untuk berkunjung lagi?"
Bibir Gu Ting Chuan agak miring. "Kakak iparku baru saja pulang, jadi mari tunggu sebentar."
Yi Ran mengetahui bahwa keluarga yang terdiri dari tiga orang itu sedang berupaya keras untuk memperbaiki krisis emosional mereka. Alhasil, keponakan kecil itu belum datang ke rumah Paman Gu selama beberapa waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Lifetime of Peace and Care [Terjemahan Indonesia]
Random[Novel Terjemahan] [END] Judul : A Lifetime of Peace and Care Genres : Entertainment, Josei, Romance, Slice of Life Jumlah Chapter : 73 Tahun : 2016 Pengarang : Dan Er Man Hua (儋耳蛮花) Penerjemah Bahasa Inggris : Xixi Penerjemah Bahasa Indonesia : Ali...