Chapter 21 : Asupan Gula (Ekstra)

205 21 0
                                    

Setiap tahunnya, Sekolah Internasional Ha Ben mengatur satu kelompok guru untuk mengunjungi sekolah tingkat pertama di kota lain. Biasanya, mereka harus bertemu dan belajar di pagi dan siang hari sebelum mereka bisa beraktivitas bebas di malam harinya.

Tidak seperti sebelumnya, Yi Ran bertanya lebih dulu pada Gu Ting Chuan. Pada saat itu, mereka sedang berada di ruang keluarga. Ia cepat-cepat melihat jadwalnya dan matanya bersinar tetapi ia tidak mengatakan bahwa ia luang.

Dalam hatinya, Yi Ran masih memiliki kekecewaan seorang gadis. Ia bertanya sambil lalu, "Pekerjaan apa yang kau kerjakan saat itu?"

Gu Ting Chuan menurunkan bukunya dan berujar dengan sepenuhnya serius, "Syuting film pendek layanan publik."

Yi Ran hanya ber"oh" dan tidak begitu memikirkannya.

Di hari keberangkatan, Yi Ran dan guru lainnya menaiki kereta berkecepatan tinggi selama dua jam dan berganti bus dengan lancarnya. Mereka sampai di sebuah SD berbahasa asing di Kota Xi Ling dan memulai aktivitas pelatihan tiga hari itu.

Di siang hari, ruang rapatnya ber-AC dan memasukinya seperti memasuki gua es. Ia hanya mengenakan gaun tak berlengan dan jaket kecil agar membantunya tidak menggigil. Yao Juan, yang duduk di sebelahnya, menatapnya dan buka suara agar suhunya dinaikkan. Kemudian, ia mengeluarkan kemeja berlengan panjangnya dari tas bawaannya.

"Kau tutupi pakai ini dulu. Tidak baik jika kau terserang flu."

Mata pria itu bersinar dengan kecemasan. Takut kalau guru lain mungkin akan memiliki kesan yang keliru, Yi Ran pun buru-buru tetapi menolak dengan sopan. "Tidak perlu, aku ...."

"Kau tidak perlu sesungkan itu denganku. Ini hanyalah saling membantu di antara rekan kerja."

Yao Juan adalah satu-satunya orang di dalam ruangan tersebut yang mengetahui tentang pernikahannya. Ucapannya juga tentu saja rahasia, dan tidak ada emosi berlebihan.

Tetapi, Yi Ran tetap menolak. "Kau hanya punya satu baju, dan bukan hanya aku saja yang kedinginan di sini. Tidak akan adil bagi yang lainnya," ia berbisik pelan, mengembalikan bajunya.

Kemudian, ia pun menambahkan, "Dan juga, mereka sudah menaikkan suhunya, jadi aku akan baik-baik saja sebentar lagi."

Yao Juan melihat bahwa ia bersikeras dalam masalah ini, sehingga ia tidak mengatakan apa-apa lagi dan menolehkan kepalanya, memandangi gorden yang ada di ruang rapat.

Para guru menyelesaikan makan malam mereka di restoran sekolah dan akhirnya mendapatkan istirahat.

Mereka mengambil kesempatan untuk pergi ke pasar makanan malam dekat sini. Karenanya, serombongan pria dan wanita dari berbagai usia ini berjalan selama lima belas menit dari hotel menuju petak yang menyilaukan mata itu.

Menggunakan WeChat di ponselnya, Yi Ran mengirimkan sebuah pesan pada Gu Ting Chuan dan melaporkan tentang perjalanannya. Ia mendongak dan melihat semua stan berwarna terang diperlihatkan dimana-mana. Warna-warni menyenangkan berkibar dengan lembutnya, berkelap-kelip di bawah cahaya bergantian di antara lampu jalanan dan bayangan malam. Tempat itu dipenuhi dengan suara tawa gembira dan obrolan riang, udaranya kental akan aroma makanan lezat.

Tak lama setelahnya, para guru dibagi menjadi kelompok berisi dua atau tiga orang. Yi Ran, Yao Juan, dan Guan Yi Lu tentu saja menjadi satu tim kecil karena, bukan hanya meraka seusia, tetapi juga bermain lebih mudah bersama-sama.

Yi Ran dan Guan Yi Lu, masing-masing membeli satu cupcake dan sosis Jerman, tetapi kemudian, memandangi kios roti lapis daging iris dan harus menelan ludah mereka. Sementara Yao Juan mengantre untuk mereka, mereka pun berpindah ke sebelah untuk membeli minuman. Guan Yi Lu berujar semangat, "Mereka punya bir! Kau tunggu, aku akan membelikan dua cangkir."

A Lifetime of Peace and Care [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang