Chapter 39 : Di Perjalanan Pulang

121 17 0
                                    

Yi Ran tidak tahu berapa lama ia tertidur, tetapi getaran dari ponselnya membangunkannya.

Ia mengetahui bahwa ia sudah tertidur di atas ranjang, masih mengenakan pakaian yang sama, dan tanpa menutupi dirinya sendiri dengan selimut. Pemanasnya dinyalakan sepanjang malam, dan kamarnya terasa hangat namun agak kering.

Ia mengucek matanya dan melihat kalau itu pukul 6.30 pagi. Di ponselnya ada dua panggilan tak terjawab dan satu pesan WeChat dari Gu Ting Chuan.

Gu Ting Chuan mengetahui bahwa ia mungkin ketiduran dan mengirimkan sebuah pesan WeChat yang mengatakan bahwa mereka akan bergegas pulang di pagi hari.

Yi Ran berpikir sejenak. Mungkin, masih sangat pagi bagi Gu Ting Chuan. Ia tidak mau mengganggu tidurnya, sehingga ia mengubah balasannya dari "Tolong hubungi aku saat kau luang" menjadi "Telepon aku sebelum naik pesawat".

Saat ia sampai di sekolah, ia merasa agak lesu. Rekan kerjanya barangkali mengetahui bahwa Homecoming tidak menerima penghargaan apa pun di festival film. Mereka takut ia akan merasa malu sehingga mereka tidak menghampiri untuk bercakap-cakap dengannya. Hanya Yao Juan yang berinisiatif untuk mengucapkan halo.

Ia melihat lingkaran samar di bawah mata jernih Yi Ran dan berujar pelan, "Ada begitu banyak film lokal yang luar biasa yang tidak selalu menang. Tetapi, sayang sekali untuk Sutradara Gu."

Yi Ran mendongak, dan melihat rasa kasihan di balik kacamata Yao Juan, ia tidak tahan untuk memujinya, "Kubilang, ya, Guru Yao, kau terlalu baik. Bersifat baik dan berhati baik."

Yao Juan agak kaget dengan kata-katanya dan merasa sedikit tidak nyaman. Alisnya mengerut sedikit tetapi ia masih tersenyum pada Yi Ran.

Tepat setelah istirahat makan siang, akhirnya Yi Ran menerima telepon dari Gu Ting Chuan. Suara pria itu terdengar sedikit serak dan ada suara ribut di latarnya, tetapi ketika Yi Ran mendengar suaranya, hatinya bergetar.

"Aku baru saja sampai di bandara, dan akan terbang dalam waktu sekitar setengah jam."

Ketika waktunya akhirnya tiba, Yi Ran menyadari bahwa tidak ada gunanya menghibur Gu Ting Chuan. Sebaliknya, sebagai istrinya, semestinya ia menyemangatinya.

Yi Ran melambat dan berujar dengan sangat tegas, "Gu Ting Chuan, kau adalah seorang sutradara yang baik. Sekelompok juri gila itu buta. Aku akan memberikanmu seratus bunga merah saat kau kembali. Kau benar-benar hebat."

Suara Gu Ting Chuan mengandung sedikit tawa, tetapi Yi Ran tidak bisa melihat bahwa matanya masih tampak muram.

"Segera setelah aku turun dari pesawat, aku masih harus langsung pergi ke perusahaan. Ada banyak hal yang menanti untuk kutangani."

Yi Ran benar-benar ingin bertemu dengannya, tetapi ia juga menduga bahwa pria itu harus menghadapi banyak masalah dan kesulitan saat ia kembali. Setelah memikirkannya, ia merasa, bahwa ia masih tidak bisa menoleransinya dan berkata, "Kau selalu makan tanpa pandang bulu. Ketika kau kembali dari perusahaan, akan kubuatkan sesuatu untuk kau makan."

Gu Ting Chuan memijat alisnya. Tetapi, ia mengerti suasana hati Yi Ran dan tidak mau menolaknya. "Baiklah, aku akan memberitahu Xiao Zhao sebentar lagi, dan menyuruhnya mengirim seseorang untuk menjemputmu."

Yi Ran dapat mendengar bahwa suasana hati Gu Ting Chuan sangat buruk. Semakin keras ia pada dirinya sendiri, akan lebih sulit baginya untuk memaafkan dirinya sendiri. Akan dibutuhkan waktu sejenak baginya untuk bisa pulih dari keterpurukannya.

Ia berkata penuh perhatian, "Baiklah. Aku tidak akan mengganggumu lagi. Istirahatlah di pesawat, dan aku akan menemuimu saat kau pulang."

Yi Ran memutuskan sambungan teleponnya dan duduk di mejanya, bengong, sambil melamun, menarik-narik rambut panjang yang ada di depannya.

A Lifetime of Peace and Care [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang