A Lifetime of Peace and Care [Terjemahan Indonesia]

Chapter 38 : Tidur yang Nyenyak

Saat ini, di tahun ini, semak mawar di dalam sekolah sudah membeku dan semuanya praktis sudah tidak berdaun. Seluruh kota diselimuti dengan kabut berwarna putih susu.

Di malam hari, Yi Ran membawa Gu Tai pergi makan malam di restoran Barat, burger daging sapi Amerika. Ia mencemaskan soal PR-nya dan suasana hatinya yang sekarang. Dibandingkan dengan saat ia makan malam di rumah Gu Ting Yong, Yi Ran membiarkan Gu Tai makan sesukanya.

"Banyak murid di kelasku datang menanyaiku hari ini, soal apakah kau menikahi pamanku."

"Iya, beberapa anak juga datang menanyaiku." Ada kecemasan dalam hati Yi Ran, dan ia secara langsung bertanya padanya, "Apakah murid-murid tidak senang denganmu?"

Anak itu memakan segigit burger daging sapinya dan setelahnya menyeruput es tehnya. Ia berkata dengan tenang, "Mana mungkin? Aku begitu pandai, siapa yang bisa tidak senang padaku?"

Mulut Yi Ran berkedut. Iya, bahkan, jika seseorang tidak menyukai Gu Tai, yang harus Yi Ran cemaskan bukanlah Gu Tai sendiri melainkan pihak lainnya itu.

Gu Tai berkedip dan bertanya, "Setelah ini, apakah kau akan secara resmi terbuka mengenai hubungan kalian? Kapan kalian akan mengadakan pesta pernikahannya?"

"Dasar penjahat, siapa yang begitu memedulikan soal diriku? Aku mau bertanya padamu, bagaimana keadaan dengan ayahmu?"

Ia menuangkan saus di piring kentang goreng Gu Tai, dan si bocah lelaki pun berujar tenang, "Ia berada di rumah belakangan ini. Ibu masih marah padanya .... Tetapi, aku tahu ini hanyalah trik dan ia masih menyukai ayahku."

Yi Ran tidak tahan untuk diam-diam mengkritik pria itu. Meskipun ia secara langsung mengetahui seberapa memesonanya para lelaki Gu, jika ada suatu hari ketika Gu Ting Chuan akan mulai main mata dengan wanita lain, ia tidak berpikir kalau ia bisa memandangnya dengan cara yang sama.

Setelah Yi Ran mengantarkan Gu Tai pulang ke rumah dengan selamat, ia pulang ke rumah untuk melatih bahan dari kelas terbuka itu sendiri. Saat ia sudah capek, ia pun berbaring di ranjang, bolak-balik. Ranjang besar itu begitu empuk dan hangat, tetapi setiap kali ia berbaring, ia merasa seolah ia tidak bisa merasa nyaman.

Telepon dari Gu Ting Chuan masuk saat ini. Segera setelah ia tersambung, ia mendengar suara dalam pria itu yang masuk, warna nadanya terdengar sangat menyenangkan dan enak di dengar telinganya.

"Apa kau ingat ketika aku bilang kalau aku akan pergi ke luar negeri untuk sebuah festival film minggu ini dan harus mempersiapkan beberapa hal?"

Menyadari bahwa ia tidak merespon, Gu Ting Chuan ragu-ragu sebentar sebelum bertanya, "Apa kau juga mau ikut?"

Yi Ran sedikit terhibur dengan ide untuk menerima ajakan itu. Hatinya dipenuhi dengan campuran rasa suka cita dan rasa sakit yang ambigu, bahkan, telinganya menjadi agak gatal. Meskipun ia mau menerimanya, ia tahu kalau ia tidak bisa melepaskan pekerjaannya begitu saja. Selain itu, Gu Ting Chuan benar-benar membuatnya terkejut.

"Aku ada kelas, dan tidak akan mudah untuk mendapatkan cuti dengan pemberitahuan mendadak begini."

Apalagi, ia merasa bahwa statusnya sebagai istri Sutradara Gu harus dibiasakan selangkah demi selangkah. Sekarang ini, itu sudah cukup besar, hanya dengan membiarkan orang-orang di sekitarnya mengetahuinya.

Gu Ting Chuan benar-benar menginginkannya untuk tampil cerah dan cantik di hadapan media dan mengetahui kalau ia akan dibanjiri oleh kilatan terang dari kamera para reporter.

Tetapi, kemudian, publisitas semacam ini akan menghasilkan kebebasannya yang menjadi sangat terbatasi di masa depan.

Gu Ting Chuan tidak mau memaksanya. Mungkin, kalau ini dulu, barangkali ia akan lebih menuntut dan memintanya agar tetap tinggal bersamanya. Tetapi, suasana hatinya juga sedang terganggu belakangan ini. Menilai dari umpan balik yang diterima dari berbagai pihak, sepenuhnya tidak diketahui apakah Homecoming bahkan akan menang. Untuk pertama kalinya, ia merasa tidak tenang dan tidak mau mempengaruhi suasana hati Yi Ran.