Di malam hari, cahaya oranye tertumpah masuk melalui jendela ke atas seprai putih.
Yi Ran mengamati Gu Ting Chuan, melihat lecet di keningnya dan perban putih, tetapi menyadari bahwa penampilannya tidak begitu buruk. Mungkin karena pencahayaan di dalam kamarnya lembut, tetapi seluruh diri orang itu sepertinya terbungkus dalam kabut samar dan jelas, seolah Yi Ran sedang melihat melalui lensa indah dari kamera film.
Ia berjalan mendekat tanpa mengatakan apa-apa. Gu Ting Chuan menggenggam tangannya dengan erat dan berujar dengan sangat lembut, "Apa kau cemas?"
Mata Yi Ran yang agak memerah pun menyipit, dan raut mukanya terlukis jejak kesedihan. Nada bicaranya terdengar cemas saat ia berkata, "Jangan terlalu banyak bergerak. Mana mungkin aku tidak cemas?"
Bahu Yi Ran masih gemetaran. Waktu itu, ketika ia mendengar bahwa terjadi sesuatu pada Gu TIng Chuan, ia begitu ketakutan. Bahkan sekarang, masih ada sisa rasa takut, menyebabkannya takut kalau ia mungkin tidak akan bisa melepaskan pria itu.
Tangannya melingkari tubuh Gu Ting Chuan, dan meski ia ingin memeluk pria itu dengan erat, ia takut ia akan menyakitinya. Akhirnya, Yi Ran hanya menggunakan sedikit tenaga untuk memeluknya.
Saat Gu Ting Chuan melihat ketidaknyamanan istrinya, giliran ia yang merasa tertekan. Ia memeluk Yi Ran dan menepuk-nepuk punggungnya, tindakannya elegan dan perhatian.
"Aku benar-benar ketakutan sampai mau mati gara-gara kau. Bisakah tolong, kau menjaga dirimu sendiri dengan lebih baik di masa depan?"
Yi Ran benar-benar ingin menghajar orang ini, tetapi ia juga tidak tega melihat Gu Ting Chuan terluka di mana pun. Akhirnya, ia hanya mengerutkan dahi dan menatap Gu Ting Chuan. Bahkan di saat ini, pria itu tersenyum anggun dan dengan cara yang terhormat, yang mana, sekarang ini, tampak benar-benar menyebalkan.
"Tidak apa-apa. Hampir semua laporan pemeriksaannya sudah keluar." Ia terbatuk beberapa kali, dadanya terasa agak sakit, dan mengernyit samar. Gu Ting Chuan memperbaiki posisi duduknya untuk menghalangi Yi Ran melihatnya.
Karena Yi Ran sedang duduk di atas ranjang, di sebelah Gu Ting Chuan, ia bisa mengamati wajahnya dengan jelas. Ia bertanya sungguh-sungguh, "Kalau begitu, beritahu aku yang sejujurnya, berapa banyak lukanya? Apakah luka di dada yang paling serius?"
"Iya, tetapi untungnya, tidak ada rusuk atau kaki yang patah. Tidak ada yang tidak bisa disembuhkan dengan istirahat yang baik." Gu Ting Chuan berpikir keras sebelum ia menambahkan, "Bahu terkilir, dan pergelangan kaki kiri, entah kenapa membengkak. Barangkali itu karena menumbur sesuatu."
Biarpun Gu Ting Chuan berbicara dengan sangat enteng dan gampangnya, Yi Ran masih tidak merasa tenang. Ia terus menanyainya, "Bagimana dengan punggung? Dan kaki? Bukannya kau bilang masih ada luka?"
Gu Ting Chuan mengangkat tangannya dan melarikannya di sepanjang rambut panjang Yi Ran. Ia menenangkan Yi Ran, berkata, "Itu bukan sebuah luka yang membuat trauma. Kalau tidak, bukankah aku masih akan kesakitan?"
Yi Ran meraba alis tebal pria itu dengan satu ujung jari lembutnya. Ia berhenti dan tidak tahu apa lagi yang harus dikatakan. Ia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri, "Aku minta maaf. Aku pasti bisa menjagamu dengan lebih baik jika aku ada di sisimu."
Gu Ting Chuan memegang ujung jarinya, wajahnya tampak lembut. "Ini salahku. Aku tidak menjaga tubuhku dengan baik. Aku berjanji padamu, tetapi sepertinya aku sudah melupakannya."
Setelah mendengar Gu Ting Chuan mengatakan ini, Yi Ran terjebak di antara tersenyum dan mengernyit. Akhirnya, ia mengangkat bahunya dan menatapnya tak berdaya. Yi Ran selalu merasa keterlambatan ini tidak berguna.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Lifetime of Peace and Care [Terjemahan Indonesia]
De Todo[Novel Terjemahan] [END] Judul : A Lifetime of Peace and Care Genres : Entertainment, Josei, Romance, Slice of Life Jumlah Chapter : 73 Tahun : 2016 Pengarang : Dan Er Man Hua (儋耳蛮花) Penerjemah Bahasa Inggris : Xixi Penerjemah Bahasa Indonesia : Ali...