Chapter 25 : Belajar untuk Mencintai

185 22 0
                                    

Biasanya, Gu Ting Chuan tidak begitu menyukai minum-minum, dan ia juga orang yang tidak kuat minum. Dulu, kalau ia minum alkohol selama acara hiburan malam, ia hanya akan menyuruh Xiao Zhao, yang bisa dianggap lebih dipercaya, untuk mengantarkannya pulang ke rumah. Tetapi kini, tanggung jawab dan kewajiban ini jatuh pada Nyonya Gu.

Tiba-tiba, Yi Ran menurunkan dirinya selevel dengan wanita itu. Pokoknya, selama pihak lainnya melihat Gu Ting Chuan, ia juga akan ketakutan dan tidak berani melakukan apa-apa. Yi Ran memberikan lirikan peringatannya pada Guo Bai Yu sebelum berbalik menghadap Gu Ting Chuan sambil tersenyum. Ia berujar cerah, "Bukan apa-apa. Kami hanya sedang mengobrol saja."

Pria itu sudah datang menghampiri dari aula hiburan. Jas abu-abu sewarna besinya berbeda dari penampilannya yang biasa, memberikannya tampilan yang lebih tinggi, lebih seperti giok. Ia berjalan ke hadapan Yi Ran sebelum mendadak menoleh, memandang Guo Bai Yu sekilas. Ia memberitahunya enteng, "Istriku tidak terbiasa berurusan dengan orang-orang di dalam kalangan ini, jadi jangan mengusiknya."

Yi Ran sudah agak terbiasa dengan perlindungan Sutradara Gu terhadap dirinya,tetapi ia masih terkejut akan ketelitiannya. Saat ia mendongak ke arahnya, ia hanya merasa bahwa mata Gu Ting Chuan seperti ditaburi bintang-bintang kecil, membuat orang kecanduan.

Guo Bai Yu memaksakan senyum kecil di wajahnya dan berujar kaku, "Aku hanya berpikir kalau aku dan ... Nyonya Gu juga bisa menjadi teman."

Kening Gu Ting Chuan mengerut tak sabaran. Ia mengabaikan perkataannya, dan menggandeng tangan Yi Ran, menuntunnya ke mobil.

Sopir mengantarkan mereka pulang ke rumah. Saat mereka mencapai lorong masuk, Yi Ran meraba-raba saklar lampu di dinding, dan ruang keluarga segera menjadi seterang siang hari. Sebelum ia bisa berganti ke sandalnya, Gu Ting Chuan, yang berada di belakangnya, memanggil namanya.

Mendengar suara itu, ia pun berbalik menatapnya dan melihat ia diam saja sembari mengernyit. Sebelumnya, ia bilang kalau ia tidak mabuk, hanya sedikit pusing.

"Apa kau sudah terbiasa dengan itu?"

Pertanyaan tak terduganya membuat Yi Ran bimbang, dan ia tidak berani menatapnya untuk sesaat. Akhirnya, ia menurunkan sepatunya, ia berkata, "En, sangat baik, ah. Aku merasa, aku sungguh adalah orang yang sudah menikah. Apa yang sedang kau pikirkan?"

Suara Gu Ting Chuan sangat dekat. Siluet mengagumkannya mencondongkan diri lebih dekat dan kepalanya ditundukkan. Diam-diam ia tersenyum, dan suaranya sepertinya bingung. "Apa kadang-kadang kau merasa kalau aku terlalu sibuk dan hanya punya sedikit waktu untuk pulang?"

" .... Tidak apa-apa."

Awalnya, ia agak kurang nyaman dan ia tidak bisa beradaptasi dengan perannya sebagai seorang istri. Tetapi kini, kehidupan pernikahan mereka jadi semakin harmonis. Walaupun masalah ini menjadi lebih berduri, ia masih tidak tahu bagaimana cara memberitahukan itu padanya. Namun, ia tahu bahwa ini bukanlah saat yang tepat untuk melakukannya.

Gu Ting Chuan membuka kerah bajunya dan berjalan ke ruang keluarga untuk berbaring di atas sofa. Menatapnya, ia berkata, "Homecoming sudah hampir menyelesaikan tahap pasca produksi. Aku masih belum memikirkan untuk menerima naskah baru. Waktuku akan lebih banyak. Saat kau libur di liburan musim dingin, kita akan mencari waktu untuk berkeliling."

Di bawah sinar, wajahnya terlihat hangat, tetapi ada pula sejejak rasa lelah dan rasa bersalah. Ia belum pernah melihatnya begini, begitu lembut dan tulus. Dadanya menjadi panas akibat kehangatannya.

"Aku bisa mengerti pekerjaanmu. Walaupun kau sering kali membuat keputusanmu sendiri, pembuatan film bukan hanya bisnismu, tetapi milik orang lain juga. Kau adalah sutradara yang sangat hebat. Majalah film bilang, karyamu ada mendalam dan berwawasan luas, tetapi tidak ramah. Aku selalu merasa bahwa kau dan karyamu seperti ini."

A Lifetime of Peace and Care [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang