Jared Brown salah satu pengusaha sukses di negara Eighth. Ia terkenal dengan kepintaran dan kepiawaiannya dalan menjalankan bisnis, sifatnya yang ramah dan tidak sombong sering di jadikan panutan oleh para pengusaha muda.
Floretta Brown tinggal di negara Eighth tepatnya di kota Yupei. Ia sendiri bingung menjelaskan bagaimana negaranya, karena Eighth sangat berbeda dengan negara Asia yang di tinggali oleh Lariana. Saat menjadi Lariana pun ia sempat bingung dan mencari tahu soal Eighth namun ia tidak menemukan apa pun. Anggap saja Eighth dan Asia berada di dua dimensi yang berbeda. Jika kalian memikirnya yang ada akan membuat kebotakan dini, itu lah yang dirasakan Floretta saat menjadi Lariana dulu.
Floretta melihat-lihat ruangan yang di bangun oleh ayahnya, tempatnya begitunya nyaman bahkan terdapat sofa yang cukup besar untuk di jadikan tempat tidur. Ada beberapa foto dirinya dan juga Amelia yang bisa Flo lihat, melihat foto Ibunya mengingatkan kembali tentang Amelia yang bunuh diri ia masih menyayangkan kenapa Tuhan tidak mengirimkannya kembali sebelum Ibunya meninggal?
Saat menerima kabar jika perusahaan keluarga Brown di nyatakan colaps membuat Amelia mulai depresi, lalu ia melihat suaminya dijemput paksa dan di nyatakan sebagai tersangka pembunuhan membuat Amelia akhirnya nekat menyayat lehernya sendiri di depan anaknya karena tidak sanggup menghadapi semuanya.
Floretta ingat ia masih berduka, ketika tadi menemui Leila bahkan ia mengenakan baju hitam karena masih berkabung. Menghela napas lelah, Flo mencoba mengumpulkan keberaniannya. Ia menoleh ke arah meja yang sepertinya meja kerja ayahnya. Ia berjalan ke arah meja tersebut, Flo menemukan yang dia cari sebuah brankas.
Flo kembali memasukan sandi yang sama saat masuk ke ruangan ini, dan brankas pun terbuka. Untuk kesekian kalinya Flo dibuat terkejut, setumpuk uang memenuhi isi brankas. Ia segera mencari tas untuk memindahkan uang di brankas, setelah menemukan tas cukup besar Flo segera memindahkan uang-uang tersebut ke dalam tas.
Di antara tumpukan uang tersebut, Flo melihat kertas putih seperti surat.
Ia membuka kertas tersebut dan mulai membacanya.Teruntuk gadis kecil ayah yang cantik.
Ayah berharap Flo tidak pernah menemukan tempat ini, karena jika Flo menemukan tempat ini artinya sesuatu telah terjadi kepada ayah dan keluarga kita.
Flo, ayah tahu jika anak ayah sangat kuat dan pemberani. Jika memang sekarang ayah tidak di samping Flo, Ayah harap Flo bisa menghadapi semuanya.
Apa pun yang terjadi pada Ayah, Flo tidak perlu cemas kita pasti bisa berkumpul kembali.
Flo, di dalam boneka panda yang berada di ruangan ini. Terdapat Flashdisk yang harus Flo berikan pada ayah Katarina.
Floretta melihat kembali ruangan milik ayahnya, untuk menemukan keberadaan boneka panda. Saat melihat rak buku, Flo menemukan boneka panda dengan ukuran kecil. Setelah menemukan dua flashdisk di dalamnya, Flo mendesah lega. Ia segera mengamankan barang tersebut beserta beberapa file yang tersimpan bersama tumpukan uang.
Anak ayah tidak perlu ikut campur, cukup serahkan semuanya pada ayah Katarina.
Flo, boleh ayah minta tolong?
Setelah melihat semua uang ini, lebih baik Flo dan Mama pergi dan menghilang sementara.Kalian berdua adalah permata paling berharga milik ayah, tolong jaga diri kalian.
Ayah selalu mencintai Amelia dan Floretta selamanya.
Floretta menangis, kali ini tanpa suara. Ia meraung-raung dan memukul dadanya berharap rasa sakit yang di rasakannya sedikit berkurang. Flo rasanya sekarang tidak memiliki muka untuk menghadapi ayahnya, bagaimana ia harus menjelaskan tentang Ibunya?
Wajah ayahnya yang kecewa, dan pasti sangat sedih karena telah kehilangan separuh jiwanya kini memenuhi pikiran Flo.
**
04-06-23Akhirnya udah 5 chapter aja, next updatenya ga tentu ya. Tapi sekali update jumlah katanya pasti lebih banyak.
Xoxo...
KAMU SEDANG MEMBACA
Haru Haru
ФэнтезиLariana memiliki ingatan tentang kehidupan pertamanya, Tuhan mungkin sedang menghukumnya sehingga ia memiliki ingatan yang utuh tentang kehidupan pertama sebagai Floretta Brown. Floretta Brown anak satu-satunya dari keluarga Brown, egois, sering men...