Zerrin

3.6K 399 7
                                    

"Panggil Papa, coba bilang Papa."

"Lihat, tiap kali aku menyuruhnya untuk memanggil papa dia akan melengos." Isaac mengadu kepada Floretta yang datang menghampiri mereka membawakan makanan untuk Zerrin.

Floretta menatap bayinya tengah asik sendiri menyusun puzzle pada kotaknya, puzzle yang tidak terlalu sulit hanya berisikin 4 pecahan. Zerrin sama sekali tidak terganggu dengan Isaac yang sejak tadi mencoba merebut perhatiannya.

"Dia bayi perempuan yang sangat tenang,  Bahkan jika empengnya direbut dia hanya memutar matanya dan lebih memilih memalingkan muka." Isaac terus menggerutu, ia sangat sebal dengan monster kecil yang sangat mirip dengan Ana.

Floretta mengangkat Zerrin dan mendudukannya di baby chair, lalu memberikan mangkuk kecil berisi pisang yang sudah dihaluskan.

Bayi kecil itu mulai memakan makanannya dengan tenang.

"Dia sudah bisa menyebut mama dan kakek kenapa papa tidak bisa?"

Floretta mengabaikan rancauan Isaac, sejak Zerrin bisa menyebut kata Mama. Laki-laki berkulit putih pucat itu tentu saja protes. Jangankan menyebut Papa, jika Isaac datang lalu mengajaknya bermain putri kecilnya itu akan mengacuhkan Isaac dan lebih memilih bermain sendiri.
Floretta tidak habis pikir dengan tingkah Zerrin yang menurutnya cukup menggemaskan, jika Isaac ada di dekat bayi itu Zerrin akan mengacuhkannya tetapi jika Isaac tidak ada atau sibuk bekerja Zerrin beberapa kali menanyakan keberadaan Isaac kepadanya.

Floretta memutar bola mata, terdiam sejenak sebelum berkata. "Apa kau tidak takut perusahaanmu bangkrut? Jika terus bermain-main seperti ini?"

"Kau lupa? Seminggu lalu aku baru saja diberhentikan sementara oleh ayahku sendiri."

"Salahkan Naina yang tidak mau menerima lamaranku." Isaac mengerang frustasi.

"Apa perlu aku membelikan seekor babi untuk menjadi pengantinmu?" Tanya Floretta dengan nada sangat datar.

"Ana, Kau jahat sekali." Ucap Isaac, terlihat sangat dramatis di mata Floretta.

Floretta sudah tahu jika Isaac Foster terus di desak oleh orang tuanya untuk segera menikah, behkan mereka mengancam akan menurunkan dari posisinya sebagai Chief Executive Officer menjadi Office Boy. Isaac yang mendengar itu tentu saja dia lebih memilih di PHK.

Isaac dengan tidak tahu malunya setelah memaksanya untuk menikah, dan Floretta menolak dengan tegas ide konyolnya tersebut. Laki-laki itu dengan gencar mendekati Naina. Floretta sangat tahu Isaac tidak menyukainya, bahkan keduanya sangat tidak cocok sama sekali.

Ngomong-ngomong soal Naina, Floretta kembali bertemu dengan gadis pelayan resto itu saat membawa Zerrin untuk imunisasi di rumah sakit. Esoknya keduanya kembali bertemu, Naina memenuhi undangan Floretta yang menyuruhnya berkunjung ke rumah.

Ternyata gadis itu berasal dari Are, di Yupei sendiri dia hanya sedang melanjutkan studinya. Setelah lulus dari jurusan baking and pastry art, Naina kembali ke Are dan berencana membuka Toko Roti dan Kue sesuai keahliannya, Floretta yang mendengar itu tentu saja mendukung bahkan ia menawarkan untuk menjadi investor serta membantu mengelola keuangannya.
Akhirnya keduanya sepakat untuk membangun bisnis bersama.
Montiss Bakery toko mereka resmi di buka dua bulan yang lalu.

Karena Floretta memiliki Zerrin dia hanya bisa membantu pekerjaan yang mudah seperti promosi melalui sosial media, membuat laporan keuangan bulanan, satu minggu sekali dia akan datang ke toko untuk mengecek stok persediaan.

Sedangkan Naina? Tugasnya di kitchen, tiap bulan dia akan menciptakan menu baru entah itu berakhir gagal atau hanya menjadi menu satu minggu di etalase.

Haru HaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang