11.Those Eyes

273 17 2
                                    

          Pagi ini Mix melihat ruangan rumahnya yang sepi.Namun dia mendengar sesuatu dari arah dapur dan ternyata sang pipi berada disana.

"pipi.."

"mix?ayo makan.Pipi menyediakan makanan sehat buatmu"

"pipi..papi dan chimon dimana?"tanya Mix yang duduk dikerusi meja makan.

"papimu mengantar chimon sekolah.Setelah itu dia bakal pulang kesini lagi"

"hm?memangnya papi tidak langsung bekerja?"

"iya.Papi tidak punya banyak pekerjaan.Lagipula kamu belom sepenuhnya membaik"

"pipi juga tidak bekerja?kerana mix?"

Gun menghela nafas panjang dan berjalan mendekati Mix yang menatapnya sayu.Ditatapnya anak itu dengan penuh sayang dan harapan."pipi mau bersamamu"

"pipi mau tetap bersamamu"sambung Gun lagi dan memeluk anaknya itu membuatkan Mix kebingungan."bisakah mix berjanji pada pipi?"

"janji..apa pii?"

"jangan meninggalkan pipi.Jangan melupakan pipi.Pipi sangat menyayangimu.Sangat menyayangimu"

"pipi.."gumam Mix yang membalas pelukkan Gun erat."mix juga menyayangi pipi..jangan khawatir"

Gun melepaskan pelukkan mereka.Dia langsung menangkup kedua pipi tebal Mix dan menatapnya dalam bahkan penuh arti."kamu harus ingat ini.Kamu anak pipi..selamanya..anak pipi..kamu harus ingat itu.Kamu bisa ingat bukan?"

Mix mengerutkan dahinya kerana merasa hairan.Namun tatapan yang Gun berikan itu dapat dirasakannya bahawa pria manis itu sedang memohon padanya.Sungguh membuatkan hati Mix merasa sedikit perih disaat melihat mata Gun sedang berkaca-kaca.

"kamu..anak pipi..benarkan?"tanya Gun yang menahan tangisnya.

"i-iya..mix anak pipi.."balas Mix yang tidak ingin melihat sosok hangat itu menumpahkan ketakutan yang bertakung dimatanya saat ini."pipi..ayolah.Mix berada disini bersamamu..memangnya mix mau kemana lagi jika bukan disini.."

Mata Mix juga sudah mulai berkaca-kaca membuatkan Gun berhenti untuk mengeluarkan emosinya.Gun mulai membelai lembut wajah anak manis dihadapannya itu.Mengingat sosok tersebut yang pernah menjadi bayi mungil yang tidak ingin terlepas dari tangannya membuatkan Gun benar-benar tidak bisa melupakannya.Detik dimana Gun mengubah kehidupannya dan memberikan sebuah harapan untuknya meneruskan hidup.




                        🎭🎭🎭




Sekolah yang cukup besar dikota tersebut kini terlihat sibuk akan beberapa aktivitas dari masing-masing usia dan kelas.Earth melanjutkan rutinnya seolah tidak ada apa yang terjadi malam tadi.Seolah dunia seperti sedang bercanda dengannya.Earth hilang tujuan.

Namun kali ini Earth tidak mengajari anak-anak dengan benar meskipun dia hanya guru fizik yang sering mengadakan aktivitas luar dan lapangan.Aneh adalah ucapan untuk anak-anak kelasnya yang hanya menunggu arahan dari pak guru mereka.Pak guru hanya diam melamun dan melihat mereka melakukan aktivitas sendiri kerana Earth hanya arahkan untuk melakukan apa saja yang mereka mau diwaktunya pengajarannya.

Ohm dan Nanon sering kali melirik kearah pak guru bahkan sesekali melirik teman mereka yang berada dihadapan mereka saat ini.Lapangan luas itu diisi banyak anak-anak yang melakukan hal sendiri seperti apa yang diarahkan oleh Earth.Ada yang hanya duduk dan berbicara dalam kumpulan.Ada yang latihan berlari.Ada yang bermain keranjang dan sebagainya.Manakala Ohm,Nanon dan Chimon hanya melakukan pemanasan saja sejak tadi.

"mon"panggil Nanon yang melihat Chimon cukup aneh.

"MON!"teriak Ohm.

Chimon tersadar dan langsung menatap keduanya."apa?"

Those Eyes(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang